Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menyebut calon wakil presiden (cawapres) non-partai politik bisa menjadi jalan tengah bagi Prabowo Subianto.
Hal ini lantaran posisi cawapres Prabowo tengah diperebutkan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Cak Imin dan Airlangga berebut jatah cawapres lantaran ingin mendapatkan efek ekor jas bagi masing-masing partainya.
Baca Juga: Pengamat: Jika Ganjar, Prabowo, Anies Keliru Gaet Cawapres, Bisa Jadi Blunder Politik
"(Cawapres non-parpol) justru bisa menjadi titik tengahnya, jalan tengah. Saya kasih contoh misalnya Prabowo," kata Hanta Yuda dilihat dari kanal YouTube Kompas TV, dikutip Selasa (30/5/2023).
"Posisi cawapres itu diperebutkan kedua-duanya (Cak Imin dan Airlangga). Nah bisa jadi keduanya bukan menjadi pilihan jalan tengahnya karena sama-sama bertarung untuk mendapatkan insentif electoral berupa efek ekor jas, maka mereka menyerahkan akhirnya kepada non-partai kalau begitu," sambungnya.
Cawapres yang berasal dari non-partai politik tersebut, tutur Hanta, bisa menjadi jalan tengah yang diambil Prabowo. Kata dia, pendamping yang dipilih Prabowo juga harus mampu melengkapi elektoral Ketua Umum Partai Gerindra itu.
"Nah di sinilah posisi non-partai menjadi salah satu variable, solusi jalan tengah bagi Prabowo," ucap Hanta.
Baca Juga: Belum Tentukan Arah Dukungan, Survei LSI: Pemilih Golkar Condong ke Prabowo, Suara PAN ke Anies
"Tapi bukan sekadar non-partai, tapi dia juga harus komplementer untuk melengkapi Prabowo dari sisi elektoral, dan juga kalau terpilih dari sisi governability," tandasnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan