Menu


PPP Ngaku Tak Masalah Jika Sandiaga Uno Pilih Gabung ke PKS

PPP Ngaku Tak Masalah Jika Sandiaga Uno Pilih Gabung ke PKS

Kredit Foto: Twitter/Sandiaga Uno

Konten Jatim, Surabaya -

Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mempermasalahkan apabila Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Nggak, nggak. Kami nggak masalah. Kami nggak akan mempermasalahkan itu,” ujar Mardiono kepada wartawan di DPP PPP, Jakarta Pusat, Senin.

Baca Juga: Elektabilitas Ganjar Bisa Moncer Jika Menghindar dari Blunder Politik

Pernyataan tersebut merupakan respons PPP terhadap kedekatan Sandiaga Uno dengan PKS. Mardiono mengatakan bahwa PPP dekat dengan PKS. Bahkan, tutur Mardiono, Presiden PKS berkunjung langsung ke PPP sebelum Hari Raya Lebaran 2023.

“Sebelum Lebaran 2023, yang berkunjung ke PPP ada PKS. Presidennya langsung dengan jajarannya,” kata Mardiono.

Oleh karena itu, bagi Mardiono, dinamika politik yang kini tengah berlangsung merupakan bentuk dari pertumbuhan demokrasi yang baik.

Baca Juga: Anas Urbaningrum: Sistem Proporsional Tertutup Jadi Kemunduran Demokrasi Indonesia

Di sisi lain, Sandiaga Uno meminta seluruh pihak bersabar tentang adanya opsi yang menyebut dirinya akan bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) atau Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Mantan politisi Partai Gerindra itu mengatakan terkait peluang dirinya bergabung ke PPP saat ini akan memasuki tahap-tahap selanjutnya. Sandi membeberkan dirinya sudah melakukan pembicaraan dengan Wakil Ketua Umum PPP.

Sedangkan, Sandiaga dikabarkan akan bertemu dengan jajaran DPP PKS Selasa (30/5). Saat ditanya soal kabar tersebut, Sandi menyebut pertemuan dirinya dengan PKS untuk menyamakan persepsi.

Baca Juga: BPK Temukan Dana KJP dan KJMU yang Mengendap, Pemprov DKI Beri Klarifikasi Begini

“Kok bisa tahu ya. Ini masih dalam penjajakan dan tentunya saya ingin sekali lagi menggarisbawahi bahwa kita hanya punya waktu sekitar 15 tahun dalam bonus demografi kita sehingga kalau kita mengubah arah pembangunan kita, maka akan sangat berdampak terhadap capaian target Indonesia maju di tahun 2040,” ujar dia.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.