Direktur Riset SMRC Deni Irvani menyebut bahwa elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) PDIP Ganjar Pranowo masih bisa meningkat.
Syaratnya, Ganjar tidak melakukan blunder yang membuat masyarakat meragukan atau bahkan tidak memilih Gubernur Jawa Tengah tersebut.
"Ganjar masih punya ruang menaikkan elektabilitas, di antaranya karena jumlah pemilih yang tahu Ganjar belum setinggi Prabowo. Tapi dengan syarat Ganjar mampu mempertahankan likeabilitynya tetap lebih positif dari calon lain. Setiap calon perlu menghindari blunder politik yang bisa merugikan," ujar Deni.
Baca Juga: PPP Ngaku Usulkan Dua Nama Cawapres Ganjar ke PDIP
Berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan Saiful Munjani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo berada pada urutan pertama dengan 35,9 persen.
Tingkat elektoral Gubernur Jawa Tengah itu meningkat 4,8 persen dalam kurun waktu lima bulan terakhir.
Pada kelompok pemilih kritis, dukungan kepada Ganjar naik dari 31,1 persen menjadi 35,9 persen. Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan tingginya angka pemilih kritis yang mendukung Ganjar akan berdampak signifikan.
"Dukungan dari pemilih manapun penting bagi calon, termasuk dukungan dari pemilih kritis. Pemilih kritis bisa menjadi sumber rujukan bagi pemilih yang kurang kritis, berpendidikan lebih rendah," kata Deni.
Dia menjelaskan, pemilih kritis cenderung punya akses informasi sosial-politik lebih banyak dan lebih berpendidikan.
Baca Juga: Puan: Sosok Cawapres Pendamping Ganjar Masih Dirembuk di Internal
Dengan tingkat kepuasan publik atas pemerintah Joko Widodo yang relatif tinggi, calon yang dianggap bisa melanjutkan kepemimpinan, akan mendapat keuntungan elektoral.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO