Menu


Din Syamsuddin Tidak Rela jika Airlangga Hanya Maju sebagai Cawapres di Pilpres 2024

Din Syamsuddin Tidak Rela jika Airlangga Hanya Maju sebagai Cawapres di Pilpres 2024

Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A

Konten Jatim, Jakarta -

Mantan ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin merasa tidak rela jika Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hanya maju sebagai calon wakil presiden (cawapres). Menurutnya, Airlangga memiliki peluang untuk menang jika ada empat pasangan calon di Pilpres 2024.

Tokoh Muhammadiyah ini mengaku mendukung Airlangga untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Din mengaku bahkan sudah mengirim pesan singkat melalui WhatsApp ke Airlangga Hartarto.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Airlangga Unggul Dalam Permasalahan Ekonomi di Bursa Cawapres 

"Saya WA beliau, sebagai alumni Slipi (DPP Golkar), tak rela hati kalau Ketua Umum Golkar jadi cawapres. Kalau ada pasangan ke empat, peluang menang," kata Din di Forum Dialog Nusantara 'Peran TIK Memperkuat Toleransi dan Persatuan Dalam Pularisme NKRI', mengutip Republika, Selasa (30/5/2023). 

Din Syamsuddin diketahui pernah menjabat sebagai ketua Balitbang Golkar pada 1993. Din mengaku saat ini dirinya juga masih sebagai kader partai berlambang pohon beringin.

"Saya tersinggung saat Mbak Nurul (Nurul Arifin) bilang mantan. Saya masih. Kalau hati saya dibuka, kuning. Penyakit kuning," kata Din.

Sebelumnya, muncul wacana terkait poros keempat di Pilpres 2024. Poros keempat ini memunculkan nama capres Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang berpasangan dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan sebagai cawapres. Koalisi Golkar dan PAN memenuhi syarat untuk mengusung pasangan capres-cawapresnya sendiri.

Rektor Universitas Paramadina, Prof Didik Junaidi Rachbini juga menilai terbuka peluang munculnya poros keempat Airlangga-Zulhas.

Menurutnya, KIB hanya tersisa Golkar dan PAN, karena Partai Persatuan Pembangunan sudah merapatkan dukungan untuk bakal capres dari PDIP, Ganjar Pranowo.

"Momentum transisi ini sangat berpeluang besar bagi Golkar dan PAN untuk membuat membuat poros ke-empat demi memperkuat ketahanan partai. Jika mengekor saja, maka partai pengekor tidak akan mendapat tambahan suara, kecuali dapat jatah menteri kemudian hari," jelas Didik.

Wacana poros keempat ini muncul setelah Airlangga diketahui menggelar pertemuan dengan Zulkifli Hasan di Amerika Serikat. Keduanya bertemu di sela pertemuan para menteri APEC.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.