Suara pemilih Partai Persatuan Pembangunan (PPP) disebut lebih banyak memilih calon presiden Prabowo Subianto daripada Ganjar Pranowo, yang dideklarasikan didukung partai berlambang Kakbah tersebut.
Hal itu tampak dari temuan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA ke 1.200 responden pada rentang 3 hingga 14 Mei 2023.
Baca Juga: Usulkan 2 Nama untuk Cawapres Ganjar, PPP Akui Salah Satunya Sandiaga Uno
Hasil survei mendapati sebanyak 48,4 persen pemilih PPP mendukung Prabowo. Sedangkan, pemilih PPP yang memilih Ganjar sekitar 28,7 persen dan suara pemilih untuk Anies Baswedan ada sekitar 20,8 persen.
"Meski dukungan partai sudah ikut bergabung di koalisi Pak Ganjar dengan PDIP, tetapi jika dilihat dari pemilih-pemilihnya, paling banyak dukung Pak Prabowo 48,4 persen, Pak Ganjar 28,7 persen, kemudian Pak Anies 20,8 persen," ujar peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, Selasa (30/5/2023).
Ardian mengatakan, berdasarkan pertarungan pendukung partai, Prabowo Subianto unggul di pemilih Partai Gerindra sebesar 81,3 persen, Golkar 55,4 persen, PKB 46,2 persen dan PPP.
Meskipun Golkar hingga saat ini belum memutuskan dukungan ke bacapres mana pun, suara pemilih Golkar untuk Prabowo Subianto sebesar 55,4 persen, disusul Anies Baswedan sebesar 17,5 persen, sedangkan ke Ganjar hanya sebesar 14,3 persen.
"Jadi, secara mayoritas, meskipun belum mutlak, ya (dukung ya) baru 55,4, tetapi Partai Golkar pemilihnya dukung Pak Prabowo," ujarnya.
Sedangkan, Ganjar hanya unggul di pemilih PDIP sebesar 69,7 persen. Untuk Anies Baswedan unggul di pemilih Nasdem sebesar 58,5 persen, PKS 60,7 persen, Demokrat 40,8 persen, PAN 48,1 persen.
"Dari partai-partai yangg ada, Pak Ganjar relatif unggul di pemilih PDIP. Pak Anies relatif unggul di PKS, Nasdem juga Demokrat dan juga PAN," ujarnya.
Survei LSI Denny JA menggunakan metodeologi random sampling melalui wawancara tatap muka dengan 1.200 responden. Survei dilakukan selama 3-14 Mei 2023 dengan margin of error sebesar 2,9 persen.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO