Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengungkap bahwa elektabilitas calon presiden (capres) Ganjar Pranowo masih bisa naik. Syaratnya, Ganjar tidak melakukan blunder yang membuat masyarakat meragukan, bahkan tidak memilih Ganjar.
"Ganjar masih punya ruang menaikkan elektabilitas, di antaranya karena jumlah pemilih yang tahu Ganjar belum setinggi Prabowo. Tapi dengan syarat Ganjar mampu mempertahankan likeabilitynya tetap lebih positif dari calon lain. Setiap calon perlu menghindari blunder politik yang bisa merugikan," ujar Deni, mengutip Republika, Selasa (30/5/2023).
Baca Juga: Soal Belum Ditentukannya Cawapres untuk Ganjar, Puan Maharani: Waktu Masih Panjang
Berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan Saiful Munjani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo berada pada urutan pertama dengan 35,9 persen. Tingkat elektoral Gubernur Jawa Tengah itu meningkat 4,8 persen dalam kurun waktu lima bulan terakhir.
Pada kelompok pemilih kritis, dukungan kepada Ganjar naik dari 31,1 persen menjadi 35,9 persen. Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan tingginya angka pemilih kritis yang mendukung Ganjar akan berdampak signifikan.
Baca Juga: Baru 32 Hari Sejak Ganjar Diusung PDIP, Elektabilitasnya Makin Meroket
"Dukungan dari pemilih manapun penting bagi calon, termasuk dukungan dari pemilih kritis. Pemilih kritis bisa menjadi sumber rujukan bagi pemilih yang kurang kritis, berpendidikan lebih rendah," kata Deni.
Dia menjelaskan, pemilih kritis cenderung punya akses informasi sosial-politik lebih banyak dan lebih berpendidikan.
Dengan tingkat kepuasan publik atas pemerintah Joko Widodo yang relatif tinggi, calon yang dianggap bisa melanjutkan kepemimpinan, akan mendapat keuntungan elektoral.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO