Fenomena penjualan mobil listrik di Indonesia tengah gencar dipromosikan oleh pemerintah. Terdapat banyak dalih yang mereka ucapkan kepada masyarakat, umumnya berupa peralihan sumber energi dari bensin menuju ke listrik dan menyelamatkan lingkungan.
Namun, banyak netizen atau warganet yang tampak enggan mengikuti “propaganda” pemerintah soal mobil listrik. Bahkan banyak dari mereka yang menganggap kalau mobil listrik ini hanya sebagai “mainan” baru pemerintah untuk mendapat cuan tambahan.
Dalam kanal YouTube pribadinya, dikutip pada Sabtu (27/5/2023), pengamat politik dan hukum Rocky Gerung menjelaskan kalau netizen sudah tidak lagi bisa ditipu soal isu-isu seperti ini. Hanya dengan data kecil dari internet, mereka sudah paham kalau apa yang saat ini pemerintah tengah lakukan dengan keberadaan mobil listrik.
Baca Juga: Dari Mobil Listrik Sampai IKN, Ini Deretan Kinerja Jokowi yang Dikritik DPR
“Netizen nggak mungkin ditipu dengan headline yang dipromosikan dari kabinet. Mungkin saja betul, penting transisi energi terbarukan. Tetapi kita tahu bahkan di dunia internasional, yang dipersoalkan bukan produk akhir dari energi terbarukan dalam bentuk mobil listrik, tetapi di hulu diperoleh dengan cara apa,” papar Rocky Gerung.
Maksudnya, Rocky Gerung berujar kalau energi baru ini, jika hanya dihasilkan oleh sedikit orang atau perusahaan tanpa ada kompetisi yang sehat, maka pembentukannya tidak bisa dikatakan demokratis, bahkan bisa diduga ada semacam “kartel” yang ikut campur di sana.
Baca Juga: Anies Diserang Gegara Kritik Subsidi Mobil Listrik, Demokrat Sindir Kelompok yang Takut Perubahan
Rocky Gerung juga mengungkapkan kalau ini sudah dipermasalahkan oleh anak-anak muda atau kaum milenial dunia. Menurut Rocky Gerung, orang-orang dari luar negeri menganggap Indonesia sudah ditipu oleh pemerintahnya sendiri soal mobil listrik.
“Jadi beberapa waktu lalu, saya bercakap-cakap dengan milenial di Eropa. Mereka menganggap Indonesia ini menipu, bahwa hasil akhirnya memang energi terbarukan berupa mobil listrik. Tetapi penguasaan hulu dari energi itu hanya dikuasai segelintir orang itu justru yang jadi persoalan,” ujar Rocky Gerung.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO