Dikriminasi yang dialami oleh siswa beragama Kristen di SMAN 2 Depok menimbulkan berbagai polemik dan tuduhan.
Banyak dugaan baru terkait isu tersebut, salah satunya adalah aturan Pemerintah Kota Depok sebagai Kota Religius.
Melihat dari terbatasnya kegiatan ekstrakulikuler (ekskul) Rohani Kristen (Rohkris) yang bisa dilakukan para siswa, seorang warganet akhirnya ikut bersuara menanggapi persoalan ini.
Ia menuntut sekolah Kristen untuk lebih ramah dalam segi biaya sehingga siswa yang beragama Islam tidak merasakan diskriminasi yang sama ketika berada di sekolah negeri yang mayoritas diisi oleh siswa beragama lain.
“Ayo dong sekolah-sekolah Kristen dan Khatolik turunin biaya, ini anak-anak kalian di sia-sia, ap aga kasian?” tulis akun @Leonita_Lestari.
Banyak yang setuju dengan point tuntutan itu, terlebih sudah menjadi rahasia umum bahwa biaya yang diperlukan untuk menempuh ilmu di sekolah swasta khusus agama Khatolik maupun Kristen terbilang cukup mahal.
Warganet pun ikut memberikan komentar serupa dengan tuntuan dari akun tersebut.
“Anak saya 3. Semua sekolah di Katolik. Saya dan istri rela bersusah susah untuk nyekolahin mereka disana. Alasan utama kami tidak masukin anak di negeri karena takut anak kami didiskriminasi. Soalnya lingkungan kami sendiri bocah2 saja sudah pintar bilang "kapir" ke anak2 kami,” tulis akun @kem***.
“Nice. Pd mahal2 bgt skolah kristiani. Klo skolah katolik ada subsidi silang, tp dikit yg di subsidi. Banyakan yg dipalak,” tulis akun @Don***.
“Memang sekolah Katolik bisa dikatakan mahal tapi soal SPP tdak saklek. Bisa mngajukan pengurangan biaya SPP dan ada semacam subsidi silang. Yg mampu, byar SPP lebih tinggi drpd yg kurang mampu,” tulis akun @Ant***.
Ayo dong sekolah - sekolah Kristen dan Katholik turunin biaya, ini anak - anak kalian di sia - sia, apa ga kasian?
— NitNot ? (@Leonita_Lestari) October 6, 2022
.
.
.https://t.co/MBJwCmbFuy
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan
