Thaharah adalah istilah yang dipakai bagi para Muslim sebagai metode penyucian diri ketika Muslim ingin menghadap Allah SWT. Menghadap di sini mengacu kepada ibadah fardhu yang wajib dilakukan setiap harinya, yaitu salat.
Umat Islam diwajibkan untuk melakukan thaharah untuk membersihkan diri mereka dari kotoran, najis maupun hadas. Untuk “bertemu” Allah SWT, tentunya para Muslim juga harus dalam keadaan suci dan siap untuk beribadah, salah satunya adalah dengan mensucikan diri.
Dalam beberapa situasi tertentu, ada kalanya umat Islam tidak bisa berthaharah karena keterbatasan benda yang dimiliki. Meskipun begitu, para Muslim tidak perlu khawatir karena terdapat beberapa cara untuk melakukan thaharah untuk mensucikan diri.
Baca Juga: Apa Itu Thaharah? Penyucian Diri Sebelum Beribadah di Hadapan Allah
Berikut jenis-jenis thaharah yang bisa dilaksanakan umat Islam dalam keadaan-keadaan tertentu, menyadur laman resmi Muhammadiyah pada Jumat (26/5/2023).
Jenis-Jenis Thaharah
1. Wudhu
Wudhu adalah cara yang paling umum dipakai untuk bersuci dari kotoran, hadas dan najis. Seperti yang sudah diketahui banyak orang, wudhu ini merupakan salah satu syarat sah salat. Umat Islam tidak akan diperkenankan salat jika tidak berwudhu.
Untuk melakukan wudhu, seseorang perlu menemukan air yang bersih dan tidak kotor. Adapun tata cara pelaksanaan wudhu sebagai berikut:
Baca Juga: Apakah Perempuan yang Sedang Haid Boleh Wudhu dan Zikir? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
- Membaca niat;
- Membasuh tangan dan jari;
- Berkumur–kumur sambil membasuh hidung (3x);
- Membasuh muka (3x)
- Membasuh lengan kanan dan kiri (3x);
- Membasahi rambut dan telinga (3x);
- Membasuh kaki kanan dan kiri (3x);
- Membaca doa sesudah wudhu.
Meskipun sudah berwudhu, seseorang tetap dianggap tidak sah salatnya jika dirinya batal untuk berwudhu. Beberapa hal yang membatalkan wudhu di antaranya buang gas, buang air besar atau kecil, tertidur pulas, menyentuh kemaluan langsung dan hilang akal.