Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa enggan memberikan tanggapan mengenai usulan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menjadikan dirinya calon wakil presiden (Cawapres) untuk bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan.
Ketika ditanya tanggapannya, Khofifah pun tak ingin menjawab dan meminta wartawan untuk tak mempertanyakan soal itu lebih jauh.
"Sampun, maturnuwun, maturnuwun (sudah, terima kasih, red) sudah, sudah soal itu," jawab Khofifah di Jakarta pada Jumat (26/5).
Baca Juga: Pengamat: Skenario Duet Ganjar-Prabowo Bisa Singkirkan Anies di Pilpres
Nama Khofifah sebelumnya muncul dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sebagai salah satu kandidat cawapres pendamping Anies Baswedan. KPP terdiri dari Partai Nasdem, PKS dan Partai Demokrat Demokrat.
Wakil Ketua Majelis Syuro DPP PKS Sohibul Iman menyebut tiga dari lima nama bakal cawapres Anies Baswedan yang sudah mengerucut.
Ketiganya ialah Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Baca Juga: Kader PSI: Panik Gegara Kasus Korupsi BTS, Anies Beri ‘Serangan’ ke Ganjar dan Jokowi
Selain itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga sempat bertemu Khofifah di Surabaya, Jawa Timur pada Februari 2023. Pertemuan itu yang kedua, setelah sebelumnya mereka bertemu pada 3 Mei 2022.
Saat itu Prabowo mendatangi Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Namun, Khofifah menolak untuk menjelaskan pertemuan tersebut secara khusus membicarakan soal persiapan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO