Profesor Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mengingatkan seluruh jemaahnya untuk tak menganggap poligami sebagai hal yang remeh-temeh.
Bahkan, saking remeh-temehnya, pembahasan poligami pun dijadikan bahan untuk berguyon dengan teman maupun dengan orang lain.
“Jangan dikit-dikit (bahas) poligami, sampai kalau ketemu (orang nanya), ‘Berapa istrinya?’. Nikah dua (atau) tiga kali kok jadi obrolan enggak terhormat,” ucap Buya Yahya dalam salah satu dakwahnya.
Saking meremehkannya, poligami pun dianggap suatu hal yang lumrah bagi orang-orang berkecupan atau orang yang memiliki harta kekayaan berlimpah.
“Duitnya banyak, mobil empat, istri cuma satu. Ini kan kurang ajar, rumah empat, istri satu jadi guyonan. Enggak boleh.”
Dengan meremehkan poligami, Buya Yahya mengatakan bahwa orang tersebut telah meremehkan syariat yang diajarkan di agama Islam.
Selain itu, orang tersebut juga telah meremehkan wanita karena poligami seharusnya melindungi wanita, bukan menjatuhkannya.
“Poligami adalah untuk memuliakan wanita, bukan untuk merendahkan,” kata Buya Yahya.
Maka dari itu, Buya Yahya meminta jemaahnya untuk tak menjadikan pembahasan poligami sebagai bahan guyonan. Bahayanya, poligami bisa merendahkan agama sendiri.
“Di saat poligami kau bikin permainan, Anda merusak Islam. (Bahkan jika, red) dipandang oleh (pemeluk agama, red) di luar Islam, anda telah merendahkan Islam, hati hati.”
