Menu


Din Syamsuddin Minta Jokowi Tak Ikut Campur Urusan Pencapresan

Din Syamsuddin Minta Jokowi Tak Ikut Campur Urusan Pencapresan

Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan

Konten Jatim, Jakarta -

Eks Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin bertemu dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu di kediamannya di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, (23/5).

Dalam kesempatan itu, Din memuji PKS yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden. Dia juga meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak cawe-cawe masalah pencapresan.

Din mengaku melakukan dialog dari hati ke hati dan penuh keterbukaan di atas komitmen kebangsaan dan keislaman. Dia memberikan apresiasi kepada PKS sebagai partai Islam yang mengamalkan ajaran Islam secara konsisten.

Baca Juga: Bertemu Jokowi, Cak Imin Ngaku Dipersilakan Jadi Cawapres Prabowo

"Inilah yang penting, konsistensi perjuangan partai-partai politik untuk kebenaran, kejujuran, dan keadilan. Itu mutiara yang hilang di kebangsaan kita sekarang ini," terangnya dalam konferensi pers seusai pertemuan tertutup itu.

Saat ini parpol sering berorientasi pada kekuasaan semata atau melanggengkan kekuasaan demi kekuasaan itu sendiri. Yang sekarang hilang adalah orientasi terhadap cita-cita nasional, Indonesia yang maju, adil, makmur, berdaulat, dan bermartabat.

"Oleh karena itu, saya menaruh harapan kepada PKS ke depan untuk tetap berpegang teguh pada khitah ini," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Din memberikan dukungan kepada PKS dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang telah mengusung Anies sebagai capres.

Menurut dia, Anies adalah figur yang tepat untuk Indonesia ke depan. Terutama dalam menghadapi perubahan geopolitik, geoekonomi, dan geostrategi global dewasa ini.

Dia berharap pengusungan Anies sebagai capres bisa menjadi kenyataan. Apalagi, PKS mengusung Anies dengan penuh keikhlasan, bukan karena ingin merebut posisi calon wakil presiden (cawapres).

"Walaupun di PKS saya tahu banyak yang qualified, banyak yang mumpuni," paparnya.

Soal sosok cawapres pendamping Anies, lanjut Din, dirinya tidak berada pada posisi yang boleh mengusulkan. Dia mengungkapkan, yang berhak mengusulkan adalah parpol atau gabungan parpol sesuai yang telah diatur dalam undang-undang. Yang jelas, dia menyebut sudah tepat jika parpol mengusung Anies sebagai capres.

Mantan ketua umum MUI itu juga mengkritik presiden yang terlalu jauh terlibat dalam politik pencapresan. Dia berharap presiden tidak melibatkan diri dalam pencapresan atau menjadi king maker. Sebab, Din menilai hal itu tidak menunjukkan sikap seorang negarawan.

Sementara itu, Syaikhu mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada Din yang memberikan dukungan terhadap langkah Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang telah mengusung Anies sebagai capres. Din juga memberikan banyak masukan dan pandangan dalam menghadapi pemilu.

Disinggung soal kepastian nama cawapres Anies, Syaikhu mengaku masih terus mencari sosok yang tepat. Dia menegaskan, partainya tidak akan memaksakan kader sendiri untuk menjadi cawapres walaupun ada kader yang mampu dan diterima masyarakat.

Baca Juga: Koruptor Merajalela, Amien Rais Sebut Rezim Jokowi Jadikan Kasus Korupsi Menguap

"Yang jelas, kemungkinan untuk menangnya harus besar," tegasnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.