Menu


Elektabilitas Merosot, Loyalis Jokowi Sebut Anies Baswedan Mulai Ditinggalkan dan Dilupakan

Elektabilitas Merosot, Loyalis Jokowi Sebut Anies Baswedan Mulai Ditinggalkan dan Dilupakan

Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan

Konten Jatim, Jakarta -

Pegiat media sosial, Rinny Budoyo menyebut elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan terus merosot.

Rinny menjabarkan hasil survei SMRC. Menurutnya elektabilitas Anies yang semakin jeblok itu menandakan sebuah alarm yang bahaya untuk eks Gubernur DKI Jakarta itu.

"Dengan angka survei yang terus melorot, di survei SMRC terbaru, angka survei Anies hanya tinggal 19,7 persen, turun 4,5 persen dari bulan sebelumnya, padahal Anies sempat mencapai angka tertinggi 28,1 persen di survei akhir tahun 2022," kata Rinny Budoyo, dikutip dari kanal YouTube 2045 TV pada Rabu (24/5/2023).

Baca Juga: Jokowi Diserang soal Pembangunan Jalan yang Kalah dari SBY, Loyalis: Anies Berharap Namanya Tetap Jadi Headline

"Ini tentu saja merupakan tanda-tanda bahaya bagi Anies, dia mulai ditinggalkan dan dilupakan," sambungnya.

Oleh karena itu, Rinny menyebut, cara satu-satunya yang bisa dilakukan Anies adalah dengan lantang menyerang pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), seperti yang dilakukannya dalam pidato di acara Milad PKS ke-21, Sabtu lalu.

"Makanya menyerang Jokowi adalah cara satu-satunya bagi Anies buat tetap bertahan di kontestasi Pilpres 2024, buat menjaga dukungan di antara mereka yang anti-Jokowi," sambung Rinny.

Elektabilitas Anies tersebut dinilainya berbanding terbalik dengan kepuasan publik terhadap Jokowi. Rinny berujar, kepuasan publik terhadap pemerintah ada di kisaran 80 persen.

"Angka kepuasan publik terhadap Jokowi terus naik, sudah berada di kisaran 80 persen, ini luar biasa. Jelas dengan semakin puasnya publik terhadap Jokowi, ruang manuver Anies dan media menjadi semakin sempit saja," tandas loyalis Jokowi ini.

Sebelumnya, Anies sempat membahas tentang data perbandingan panjang pembangunan jalan nasional era Presiden SBY dengan era Presiden Jokowi.

Dia menyebut di era Jokowi, pemerintah berhasil membangun jalan tol sepanjang 1.569 kilometer dari total 2.499 kilometer. Namun Jokowi hanya mampu membangun jalan tak berbayar sepanjang 19.000 kilometer. 

Anies kemudian mengerucutkan perbandingan jalan yang dibangun oleh pemerintah pusat yakni jalan nasional. Selama masa kepemimpinan Jokowi, hanya sekitar 500 kilometer jalan nasional yang dibangun.

Sedangkan dalam era SBY bisa 20 kali lipat dari pencapaian Jokowi saat ini, yakni hingga 11.800 kilometer.

Baca Juga: Koalisi Perubahan Digoyang Ketidakpastian, NasDem Porak-poranda, Bagaimana Nasib Anies Baswedan?

Semua itu, kata Anies, masih belum dinilai dari mutu dan standar pembangunan jalan. Menurut Anies, jalan gratis ataupun jalan tol sama-sama dibutuhkan oleh masyarakat.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO