Pengamat Komunikasi Politik Universitas Andalas Najmuddin Rasul menganalisis gerakan politik bakal calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Rasyid Baswedan.
Menurutnya, selama ini Anies menahan diri untuk tak banyak berbicara atau menyerang bacapres lainnya. Namun, saat ini Anies mulai menunjukkan taringnya dengan menyerang dan mulai memancing perdebatan, salah satunya dengan membandingkan keberhasilan pembangunan jalan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).
"Selama ini saya perhatikan Anies menggunakan silent operation dan bahkan cenderung tidak merespons. Kini ia mulai menyerang kubu lawan dengan membocorkan data perbandingan pembangunan infrastruktur era SBY dan Jokowi," kata Najmuddin, Rabu (24/5/2023).
Baca Juga: KBA: Anies Tak Pantas Dibandingkan dengan Capres Lain
Najmuddin melihat Anies menyerang kubu Ganjar dengan cara yang sesuai etika politik. Mantan gubernur DKI Jakarta itu ingin ada perdebatan dan adu gagasan antarbakal calon presiden.
"Anies menginginkan perdebatan antarcapres-cawapres dengan adu argumentasi, visi, misi, strategi untuk pembangunan nasional tahun 2024-2029," ujar Najmuddin.
Saat acara Milad ke-21 PKS, di Istora Senayan Jakarta, Sabtu (20/5/2023), Anies menyinggung pembangunan jalan nasional di era SBY lebih banyak dari pada era Jokowi.
Baca Juga: Bela Anies yang Kritik Jokowi, Musni Umar: Itu Fakta dan Realita
Jokowi menurut Anies lebih banyak membangun jalan tol alias jalan berbayar. Sedangkan di masa SBY, lebih banyak pembangunan jalan nasional yang dapat dilalui semua rakyat secara gratis.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO