Bawean adalah sebuah pulau kecil yang dikelilingi oleh pulau-pulau kecil seperti Pulau Cina, Gili, Noko, Selayar, Nusa dan Karangbila. Pulau ini terletak di Jawa Timur, 120 km² sebelah utara Gresik.
Bawean hanya terdiri dari 2 kecamatan, 30 desa dan 143 desa. Dahulu, pulau ini dikenal dengan nama Pulau Majedi, dari kata bahasa Arab untuk uang logam karena pulau ini menyerupai uang logam.
Dalam kitab Negarakertagama, Bawean disebut Pulau Bubun, sedangkan dalam catatan sratpanitiJangkaJayabaya, penduduk Bawean mulai pada tahun Saka ke-8, ketika pulau ini sebelumnya tidak berpenghuni, pemerintah kolonial Belanda dan Eropa menamai pulau itu sebagai Pulau Lubeg, Bovean, dan Lombok pada abad ke-18.
Baca Juga: Fasilitas Menarik di Pulau Bawean Gresik, Yuk Susun Liburan ke Sini!
Pada tahun 1974, Bawean menjadi milik Kabupaten Gresik yang sebelumnya dikuasai oleh Surabaya. Bawean adalah rumah bagi sekitar 75.000 orang yang mata pencahariannya adalah bertani dan menangkap ikan. Bahkan, Bawean disebut Pulau Putri karena banyak remaja Bawean yang sering merantau.
Bawean terkenal dengan anyaman karpetnya yang unik, satu jenis rusa (Aksis Kauha Eli) yang unik, serta seringnya migrasi manusia. Letak geografis memaksa penduduk berpindah tempat karena jauh dari hiruk pikuk kota.
Baca Juga: Pulau Bawean Gresik: Surga Tersembunyi di Laut Jawa Timur
Masyarakatnya terdiri dari banyak suku, yaitu Bugis, Sulawesi, Madura, Sumatera, Banjarmasin dan Jawa. Sebelum Islam datang ke Bawean, orang Bawean mempraktikkan animisme, pemujaan roh, dan kekuatan gaib.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan