Tabi’in merupakan istilah yang mengacu kepada orang-orang beragama Islam yang hidup setelah zaman sahabat Nabi Muhammad SAW. Mereka ini masuk ke dalam golongan salafus shalih atau orang-orang beramal shalih yang hidup di masa lampau.
Keberadaan tabi’in ini bisa menjadi panutan bagi para Muslim di masa sekarang. Mereka mengenal langsung para sahabat Rasulullah SAW, pernah berjuang bersama dan paham akan perbuatan serta amalan baik yang seharusnya dilakukan para Muslim.
Era tabi’in ini mulai dari sekitar 730-an masehi dan berakhir pada tahun 810-an masehi. Setelahnya, para tabi’in akan digantikan dengan tabiut tabi'in atau generasi ketiga umat Islam yang hidup Nabi Muhammad SAW wafat.
Baca Juga: Apa Itu Salafus Shalih? Para Pendahulu Muslim yang Shalih
Banyak sekali tabi’in yang pernah hidup pasca wafatnya sahabat Nabi Muhammad SAW yang terakhir. Berikut salah satu kisah mengenai tabi’in terakhir yang wafat sebelum berganti masa ke tabiut tabi’in, menyadur Sanad Media pada Selasa (23/5/2023).
Tabi’in Terakhir
Perlu diketahui bahwa tabi’in terakhir ini tidak memiliki riwayat hidup yang cukup jelas. Dengan demikian, sosok tabi’in terakhir hanya mempunyai beberapa informasi terbatas.
Disebutkan bahwa tabi’in terakhir yang hidup di era setelah sahabat Rasulullah SAW wafat bernama Khalaf bin Khulaifat. Dirinya merupakan salah satu tabi’in termuda di eranya. dan masuk ke golongan tabi’in keempat di bawah 3 golongan tabi’in lainnya.
Baca Juga: Apa Itu Tabi’in? Generasi Muslim Taat yang Hidup Setelah Sahabat Nabi
Menurut sumber, Khalaf bin Khulaifat ini memiliki usia lebih dari 100 tahun. Umumnya, generasi terakhir tabi’in ini sudah wafat di sekitar tahun 767 masehi. Namun, dirinya wafat pada 812 masehi, jauh melampaui tabi’in generasi terakhir pada umumnya.
Alasan kenapa Khalaf bin Khulaifat ini disebut sebagai tabi’in adalah karena dirinya pernah melihat sosok Amr bin Huraits yang merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW. Khalaf bin Khulaifat melihat sosok itu di usia 7 tahun.
Generasi terakhir tabi’in ini umumnya tidak meriwayatkan hadits yang disampaikan oleh para tabi’in senior. Ini disebabkan karena mereka tidak dapat berjumpa dengan para sahabat dalam jangka waktu lama layaknya senior mereka.
Meskipun begitu, generasi terakhir tabi’in ini masih mendapatkan banyak ilmu soal kehidupan dan keteladanan Nabi Muhammad SAW beserta sahabatnya sehingga mereka paham akan Agama Islam yang baik dan benar.