Menu


Apa Itu Tabi’in? Generasi Muslim Taat yang Hidup Setelah Sahabat Nabi

Apa Itu Tabi’in? Generasi Muslim Taat yang Hidup Setelah Sahabat Nabi

Kredit Foto: Freepik

Konten Jatim, Depok -

Agama Islam punya sejarah yang panjang terkait proses dakwah dan menyebarkan pengetahuan soal agama terhadap kaum kafir. Agama Islam sendiri baru berjaya di era Nabi Muhammad SAW yang berhasil berdakwah selama puluhan tahun.

Proses dakwah ini tentunya tidak serta merta berkat kerja keras Rasulullah SAW saja. Para sahabat juga memiliki jasa besar dalam penyebaran Agama Islam. Mereka senantiasa membantu Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah, menemani-Nya kemanapun Dirinya pergi dan mengamalkan perbuatan baik.

Dan bahkan setelah Rasulullah SAW wafat, mereka tetap senantiasa melanjutkan untuk mengamalkan ajaran-ajaran Agama Islam dan ikut menyebarluaskan kepada mereka yang sayangnya tidak ada atau tidak hadir ketika Nabi Muhammad SAW berdakwah.

Baca Juga: Apa Itu Salafus Shalih? Para Pendahulu Muslim yang Shalih

Generasi Muslim yang hadir setelah sahabat Nabi ini dikenal dengan istilah tabi’in. Berikut informasi mengenai apa itu tabi’in, menyadur situs Nahdlatul Ulama (NU) dan beberapa sumber lain pada Selasa (23/5/2023).

Apa Itu Tabi’in?

Sesuai dengan penjelasan di atas, tabi’in adalah orang-orang yang mengikuti ajaran dan perintah Rasulullah SAW namun tidak bisa berjumpa dengan-Nya langsung. Mereka mendapatkan ilmu dan ajaran dari para sahabat nabi.

Istilah sahabat nabi dan tabi’in ini masuk ke golongan salafus shalih. Mereka merupakan para Muslim yang hidup di masa lampau, punya keimanan dan ketakwaan yang amat layak untuk ditiru oleh umat Islam di masa sekarang.

Menurut ulama dan pakar hadits bernama Imam as Suyuthi, dijelaskan bahwa definisi tabi’in yang patut ditiru amal kebaikannya adalah orang-orang yang berjumpa dengan sahabat dalam keadaan Muslim, serta wafat juga dalam keadaan Muslim.

Baca Juga: Apa Itu Mukalaf? Pengertian dan Tanggung Jawab sebagai Muslim

Kata tabi’in sendiri dalam Bahasa Arab punya arti sebagai “pengikut”. Dijelaskan bahwa masa tabi'in dimulai sejak wafatnya sahabat nabi terakhir, Abu Thufail al-Laitsi, pada tahun 735 masehi dan berakhir pasca wafatnya tabi’in terakhir yakni Khalaf bin Khulaifat, pada tahun 812 masehi.

Keberadaan tabi’in diteruskan dengan masa tabiut tabi'in atau generasi ketiga umat Islam yang hidup Nabi Muhammad SAW wafat.

Tingkatan Tabi’in

Ulama tersohor bernama Ibnu Hajar al-Asqalani menjelaskan bahwa tabi’in ini dibagi menjadi 4 tingkatan berdasarkan usia dan tahun mereka hidup. 

Baca Juga: Bagaimana Cara Memperingatkan Orang agar Tak Ghibah? Buya Yahya Minta Ikuti Akhlak Rasulullah SAW

Meskipun mereka hidup di zaman yang sedikit berbeda dari satu dengan lainnya, mereka tetap merupakan contoh Muslim teladan yang hidupnya perlu dicontoh Muslim masa kini. Berikut tingkatan tabi’in berdasarkan informasi dari Ibnu Hajar al-Asqalani 

  • Kibar At Tabi’in: Tabi’in paling tua atau senior yang wafat sekitar 713 masehi;
  • Al-Wustha Min At-Tabi'in: Tabi’in di usia menengah yang wafat sekitar 728 masehi;
  • Shighar At-Tabi'in: Tabi’in golongan muda yang wafat sekitar 742 masehi;
  • Golongan tabi’in termuda yang wafat sekitar 767 masehi dan masih sempat berjumpa dengan sahabat nabi meskipun tidak lama.

Baca Juga: Isi Khutbah Haji Wada Sebelum Rasulullah Meninggalkan Umatnya