Pegiat Media Sosial Denny Siregar menilai bahwa Ketua Umum Prabowo Subianto membutuhkan tunggangan untuk ikut di Pemilu 2024 yang akan datang.
Tunggangan ini sendiri diperlukan karena Prabowo kerap kali kalah ketika maju di Pilpres, baik sebagai calon wakil presiden (Cawapres) maupun calon presiden (Capres).
Dalam catatan sejarahnya, Prabowo sudah maju sebanyak tiga kali dalam Pilpres sejak tahun 2009 dan terakhir pada tahun 2014.
Prabowo sendiri maju pertama kali di Pilpres sebagai calon wakil presiden dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Prabowo Kebal dengan Serangan Kampanye Hitam
“Pertama tahun 2009, Prabowo jadi calon wakil presidennya Megawati dan kalah,” kata Denny dikutip dari kanal YouTube Cokro TV pada Selasa (23/05/2023).
Lima tahun berikutnya, Prabowo mantap untuk maju dan bersebrangan dengan PDIP. Saat itu, Prabowo maju menjadi calon presiden (Capres) untuk pertama kalinya.
Prabowo pun maju dengan melawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kali pertama. Jokowi sendiri berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK) yang maju sebagai wakil presiden.
“Kemudian tahun 2014, Prabowo maju bareng Hatta Rajasa, (tapi, red) kalah lagi,” ujarnya.
Kembali bertekad untuk maju meski sudah kalah dua kali, Prabowo kembali melawan Jokowi di tahun 2019. Prabowo pun masih maju dengan posisi calon presiden.
Saat itu, Prabowo disandingkan dengan Sandiaga Salahuddin Uno yang belum lama ini hengkang dari Partai Gerindra dan sedang mencari partai yang cocok untuknya.
“Tahun 2019 kemarin, Prabowo berpasangan dengan sandiaga uno, lagi-lagi kalah.”
Baca Juga: Prabowo Sengaja Manfaatkan Trah Jokowi untuk Menangkan Pemilu 2024
Melihat rekam jejak Prabowo yang penuh kekalahan ini, Denny pun mengatakan bahwa Prabowo akan menjadi tokoh dengan kekalahan terbanyak di Pilpres jika maju kembali pada tahun 2024.
“Kalau 2024 Prabowo nyapres lagi, dia akan jadi calon presiden dengan keikutsertaan terbanyak dalam sejarah pemilu Indonesia yang sayangnya selalu kalah.”
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO