Menu


Baliho Pro-Kaesang Bermunculan, Relawan Ganjar Klaim Warga Depok Menginginkan Perubahan 

Baliho Pro-Kaesang Bermunculan, Relawan Ganjar Klaim Warga Depok Menginginkan Perubahan 

Kredit Foto: Instagram @kaesangp

Konten Jatim, Depok -

Beberapa warga Kota Depok di Jawa Barat mengatakan perlu adanya perubahan di daerah ini, khususnya dalam hal kepemimpinan. Pernyataan tersebut disampaikan menanggapi pembahasan yang mendorong Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk mengikuti kompetisi Pilkada Depok

Ketua Harian Relawan Ganjar Pranowo Center (GP Center) Thomas Djunianto mengatakan, menguatnya dukungan kepada Kaesang belakangan ini merupakan gambaran dari keinginan warga. Setelah sekitar puluhan tahun Depok dipimpin oleh kader PKS, pilkada mendatang merupakan momen yang tepat untuk melakukan perubahan.

Baca Juga: Sinyal Keretakan Jokowi dan PDIP, Pegiat Medsos: Terlihat dari Perilaku Kaesang dan Gibran

"Menurut teman-teman GP Center atau saya setelah kita melempar wacana tentang Mas Kaesang di Twitter, kami meyakini bahwa viralnya hal tersebut karena relate dengan keinginan masyarakat Kota Depok yang ingin perubahan. Karena selama 20 tahun ini, eksekutif dipimpin oleh PKS," ujar Thomas kepada Republika.co.id, Selasa (23/5/2023).

Adapun terkait dukungan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) atas Kaesang yang ramai belakangan ini hingga membuat baliho besar bertuliskan 'PSI Menang Wali Kota Kaesang' disebutnya juga menggambarkan keinginan perubahan dari warga. "Bahwa PSI masang baliho, itu kita anggap sebagai manuver politiknya PSI, hak partai politik untuk melakukan hal tersebut," katanya.

Menurut dia, Kota Depok membutuhkan pemimpin seperti Kaesang yang memiliki berbagai kelebihan. Kaesang dinilainya merupakan tokoh muda yang adaptif dan mampu memberikan solusi berbagai masalah di Depok.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.