Menu


Megawati Tak Terima Soekarno Dituding Bekerja Sama dengan PKI

Megawati Tak Terima Soekarno Dituding Bekerja Sama dengan PKI

Kredit Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Konten Jatim, Jakarta -

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa sangat tidak logis menuding ayahnya, Soekarno, bekerja sama dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Megawati pun menyinggung Tap MPR Nomor XXXIII/MPRS/1967 yang menyebutkan bahwa Soekarno melindungi tokoh-tokoh Gerakan 30 September (G30S) PKI. Namun, peraturan ini telah dicabut dan tercatat dalam Tap MPR Nomor I/MPR/2003.

"Kalau dengan TAP MPR itu dianggapnya bapak saya itu ada indikasi kerja sama dengan PKI, pusing saya. Dia presiden seumur hidup," kata Megawati saat memberi sambutan dalam acara peluncuran 58 buku dalam rangka Hari Jadi ke-58 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI di Gedung Lemhanas, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023). 

Menurut Megawati, tak logis mengaitkan Soekarno dengan PKI. Pasalnya, Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI, bertujuan mengambil alih kekuasaan. Sementara saat G30S berlangsung kekuasaan dipegang oleh Soekarno. 

Baca Juga: Ngaku Pusing Liat Kepolisian Saat Ini, Megawati: Kerjanya Ngapain Aja?

"Dia presiden seumur hidup dibilang mau melakukan tindakan (makar), padahal PKI kan mau mengambil kekuasaan. Logis apa enggak? Menurut saya enggak," ujarnya. 

Selain itu, lanjut Megawati, dengan diangkatnya Bung Karno sebagai pahlawan nasional, maka tuduhan (bahwa) Bung Karno pernah berkhianat kepada bangsa dan negaranya gugur secara hukum.

Merujuk Pasal 25 Undang-undang Nomor 20 tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, seorang tokoh nasional dapat memperoleh gelar pahlawan. 

Syaratnya, memiliki integritas moral dan keteladanan, berjasa terhadap bangsa dan negara, berkelakuan baik, dan setia, dan tidak pernah mengkhianati bangsa.

"Bung Karno sudah jadi pahlawan, seorang pahlawan, salah satu syarat yang utama tidak boleh berkhianat," ungkapnya. Megawati pun sempat bertanya kepada Bung Karno mengenai persoalan tersebut. Namun, dirinya justru dimarahi oleh ayahnya.

"Saya dimarahi lho, saya nangis 3 hari 3 malam nggak dipanggil nama. Dia bilang apa, hey anak muda siapa tahu kamu soal republik ini. Hatiku rasanya hancur. Ini cerita real story," ucap Megawati.

Baca Juga: Hasto Sebut Adanya Pihak yang Ingin Pisahkan Megawati dengan Jokowi

Ketua Umum PDIP ini menyampaikan bahwa Bung Karno diam ketika dituduh bekerja sama dengan PKI karena tahu hal ini adalah sebuah permainan.

"Kamu tahu nggak Mega, ini bapak diam begini bukan bapak nggak punya kuasa tapi bapak tahu ini sebuah permainan. Nanti kalau kamu sudah makin besar kamu cari tahu sendiri yang disebut permainan itu apa," ujarnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Akurat.