Menu


Gemar Kritik Kinerja Jokowi, Anies Diminta Perhatikan ‘Warisan’ yang Banyak Masalah di Jakarta

Gemar Kritik Kinerja Jokowi, Anies Diminta Perhatikan ‘Warisan’ yang Banyak Masalah di Jakarta

Kredit Foto: Republika/Thoudy Badai

Konten Jatim, Jakarta -

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memberikan respon soal mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengkritik kebijakan dan proyek yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.

Hasto meminta Anies untuk tak memperhatikan berbagai program peninggalannya di Jakarta saat menjadi gubernur terlebih dahulu karena menurutnya program Anies banyak yang bermasalah dan tak tepat sasaran.

Malahan organ relawan juga menemukan kebijakan yang diterapkan pada masa Jokowi menjabat gubernur dan dilanjutkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saeful Hidayat tidak dilanjutkan Anies.

"Ya Mas Anies suruh lihat Jakarta saja," seloroh Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (22/5/2023).

Baca Juga: Sindir Anies yang Bandingkan Era Jokowi dan SBY, PDIP: Apa yang Bisa Dibanggakan? Lampu Pernak-Pernik?

Anies diketahui mengkritisi sejumlah program pemerintahan Jokowi. Antara lain kebijakan mobil listrik yang juga diterapkan di DKI Jakarta pada masa Anies menjabat gubernur.

Selain itu, Anies menyorot kebijakan membangun jalan tol yang lebih masif dibanding jalan umum. Padahal, adanya jalan tol atau jalan berbayar juga penting untuk menjamin kelancaran distribusi kebutuhan masyarakat.

Hasto menjawab enteng ketika disinggung sindiran Anies yang menuding Ganjar Pranowo hanya asyik swafoto dengan melakukan safari politik. Dia menganggap kritikan boleh saja disampaikan, bahkan bebas untuk dilontarkan.

Kendati demikian, Hasto mengingatkan, dalam politik, penting untuk mengenal dan menyapa masyarakat. Termasuk memahami geografis dan kultur wilayah lokasi masyarakat itu berada.

"Politik ini kan harus mengenal seluruh masyarakat Indonesia, bagaimana seluruh kulturalnya, kehidupannya, mata pencahariannya, asiprasinya. Dan ciri dari PDIP adalah pemimpin itu mengakar ke bawah dengan prestasi dengan kinerja yang baik," tuturnya.

Baca Juga: Anies Sindir Ada yang Lari-lari untuk Posting Foto, Sentil Ganjar Pranowo?

Hasto yakin betul karakter kepemimpinan seperti itu dikehendaki masyarakat. Maka PDIP mengarahkan kader untuk memiliki karakter seperti itu bukan memanfaatkan politik identitas yang menciptakan keterbelahan pada masyarakat.

"Kultur kepemimpinan yang dibangun PDIP adalah kulktur kepemimpinan yang berakar ke bawah, bukan berakar ke elite. Apalagi berakar pada politik identitas. Itu bukan PDIP," jelas Hasto.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Akurat.