Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menegaskan, usia Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka belum cukup untuk jadi capres maupun cawapres. Pernyataan ini untuk mengomentari peluang sosok putra sulung Presiden Joko Widodo itu mendampingi Prabowo Subianto sebagai cawapres.
Gibran digadang-gadang berpeluang mendampingi bakal capres yang diusung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) Prabowo Subianto usai keduanya bertemu di Solo, Jawa Tengah. Keduanya bertemu bersama relawan Jokowi. Bahkan, relawan Jokowi mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo Subianto.
Baca Juga: Diisukan Gabung Gerindra Usai Dampingi Prabowo di Solo, Gibran Beri Jawaban Tiga Kata
Namun, Cak Imin mengaku mengaku belum menerima informasi soal peluang Gibran mendampingi Prabowo secara langsung. "Saya cuma greneng-greneng (samar-samar). Tetapi kan itu Mas Gibran usianya belum cukup. Syarat usia kan 40 tahun untuk jadi capres (calon presiden) dan cawapres," tutur Cak Imin saat ditemui wartawan di Universitas Islam Malang (UNISMA), Ahad (20/5/2023) sore.
Ketum PKB ini menghadiri sejumlah agenda di Jawa Timur. Rencananya, Cak Imin akan menggelar pertemuan bersama para kiai se-Jawa Timur (Jatim) di Jombang, pada Ahad (20/5/2023) malam. Kegiatan ini dilaporkan akan turut dihadiri Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Dengan adanya pertemuan tersebut, Cak Imin mengaku nantinya akan mengetahui perkembangan terbaru dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Termasuk mengenai kemungkinan adanya partai-partai baru yang bersedia masuk koalisi.
Baca Juga: Soal Dukungan Relawan Jokowi-Gibran ke Prabowo, Ketum Projo: Enggak Usah Dipanas-panasin!
Khusus Partai Demokrat, Muhaimin mengaku belum mengetahui apakah partai tersebut berkenan ikut ke koalisi atau tidak. "Tetapi kita harus welcome (partai yang mau masuk koalisi) karena semakin banyak partai, semakin bagus," tegasnya.
Sementara, terkait Partai Golkar, Ketum PKB berharap partai beringin tersebut dapat resmi masuk KKIR. Dengan demikian, nantinya dapat menjadi tiga pilar utama koalisi antara Gerindra, PKB dan Golkar. Namun terkait kapan itu bisa terjadi, dia hanya perlu menunggu keputusan dan pengumuman resmi dari Partai Golkar.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan