Menu


Pengamat: Jokowi Tak Akan Endorse Ganjar Pranowo Lagi

Pengamat: Jokowi Tak Akan Endorse Ganjar Pranowo Lagi

Kredit Foto: Instagram/Ganjar Pranowo

Konten Jatim, Jakarta -

Pengamat Politik Rocky Gerung menilai bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak akan memberikan endorse lagi ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Menurutnya, hal ini terjadi karena Ganjar sudah sepenuhnya dikendalikan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di bawah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Tak bisa terhindarkan lagi bahwa Jokowi tidak akan mendukung Ganjar-nya Megawati itu. Jadi udah pastikan aja Jokowi enggak bakal endorse Ganjar lagi itu,” kata Rocky dikutip dari kanal YouTube-nya pada Sabtu (20/05/2023).

Baca Juga: Jokowi Resmi Copot Posisi Johnny G Plate di Kabinet Indonesia Maju

Rocky pun menilai bahwa ketegangan di dalam hubungan Jokowi dengan Megawati tidak akan berhenti sehingga Jokowi tak akan sejalan lagi dengan Megawati untuk mendukung Ganjar.

Melihat langkah baru Jokowi ini pun Rocky menilai bahwa pemimpin negara itu tengah mempermainkan partai yang menaunginya selama ini.

“Jadi dendam itu akan berlanjut. Itu biasa, dendam politik Jawa ya dendam-dendam aja, dendam 7 turunan.”

Sementara itu, Politisi PDIP Adian Napitupulu sempat membuat pernyataan bahwa Jokowi tak boleh berpihak ke tokoh manapun atau dengan kata lain harus netral.

“Saya yakin (dia tidak berpihak, red). Kenapa? Karena dia harus menempatkan diri sebagai presiden. Tidak bisa berpihak," ucap Adian beberapa waktu lalu dikutip dari CNN Indonesia.

Baca Juga: Pengamat Yakin Adanya Ketegangan Dalam Hubungan Jokowi dan Megawati

Adian pun meminta para relawan Jokowi untuk tak menyeret pemimpin negara itu dalam urusan Pilpres karena Jokowi masih berdiri sebagai presiden, bukan petugas partai biasa.

"Jadi enggak ada lagi tunggu arahan jokowi. Tidak bisa. Ketika itu disampaikan, kalian bukan relawan yang baik. Kalian menjerumuskan presiden," katanya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO