Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo (HT) disebut-sebut telah menggunakan politik identitas usai menyebut warga Tionghoa akan mendukung calon presiden (capres) pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini pun memantik komentar dari Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu. Ia mengatakan, politik identitas ini justru digunakan oleh lawan politik Anies Baswedan.
"Akhirnya makin terbuka bahwa yang mereka larang gunakan politik identitas adalah pihak lawan, tapi mereka dengan gamblang gunakan identitas untuk diri dan kelompoknya," ucapnya dalam unggahannya di Twitter, Rabu, (17/5/2023).
Baca Juga: Hary Tanoe Klaim Masyarakat Tionghoa Dukung Capres Pilihan Jokowi, Susi Pudjiastuti Beri Sindiran
Menurutnya, hal ini hanya dijadikan sebagai alat untuk memperjuangkan kepentingan mereka.
"Dan sayangnya, tidak sedikit tokoh mayoritas yang dijadikan bemper oleh mereka untuk memperjuangkan kepentingan mereka," tandasnya.
Pernyataan Said Didu ini menanggapi sikap Pembina Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Hary Tanoesoedibjo mengatakan masyarakat Tionghoa akan mendukung capres yang dijagokan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Siapa pun nanti yang didukung oleh Pak Jokowi tentunya akan didukung juga oleh PMSTI," kata Hary Tanoe di Istana Kepresidenan Jakarta.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO