Pengamat Adi Prayitno melihat bahwa ujian bagi koalisi yang ada saat ini untuk Pilpres 2024, Koalisi Perubahan dan Koalisi Gerindra-PKB, adalah terkait calon wakil presiden (cawapres).
Saat ini ada tiga koalisi atau gabungan partai yang sudah memunculkan nama calon presiden (capres). Meski demikian, hal tersebut tidak menjamin bahwa nantinya akan solid hingga pendaftaran capres-cawapres pada Oktober 2023.
Baca Juga: Pengamat Anggap Pernyataan Jokowi di Musra Mengacu pada Ganjar
"Siapa yang bisa menjamin Gerindra-PKB akan tetap solid kalau Muhaimin tidak dipilih sebagai pendamping oleh Prabowo? Beberapa waktu lalu cukup tersirat elite-elite PKB bermanuver, Muhaimin akan berkoalisi dengan siapapun yang memastikan Muhaimin maju di pilpres, tak terkecuali dengan poros Anies Baswedan," ujar Adi Prayitno, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia, Rabu (17/5/2023).
"Ini kan statemen yang cukup intimidatif," tambahnya.
Apalagi, lanjut Adi Prayitno, bagi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, sudah beberapa kali ingin berkontestasi di Pilpres.
Baca Juga: Cak Imin Bakal Temui Mantan Wapres Lagi, Besok Sowon ke Boediono
Pada Pilpres 2014 dan 2019, Muhaimin juga ingin maju namun tidak dapat tiket capres atau cawapres. Oleh sebab itu, sangat mungkin Pilpres 2024 ini, Muhaimin bersedia maju dengan siapapun.
"Ada kecenderungan Gerindra ingin koalisi hanya dengan PKB, tapi tidak dengan Muhaimin Iskandar," ujar Adi.
Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dibuka pada 19 Oktober 2023 hingga 25 November 2023.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024