Politikus PDIP, Masinton Pasaribu meyakini bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak bermain politik dua kaki di Pilpres 2024 mendatang.
Masinton optimistis bahwa Jokowi tetap segaris dengan sikap PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).
Hal ini menyusul adanya tudingan bahwa Jokowi main dua kaki mendukung Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, dengan mengacu pada sinyal-sinyal di Musyawarah Relawan (Musra) di Istora Senayan, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Baca Juga: Gerindra Ngaku Jokowi Dukung Prabowo Lewat Musra Relawan, Masinton PDIP: Namanya Klaim Biarkan Saja
"(Jokowi nggak mendua?) Tidak lah. Kalau preferensi kami dalam partai politik pasti beliau sudah punya preferensi yang segaris dengan keputusan partai," kata Masinton Pasaribu dari kanal YouTube Kompas TV, dikutip pada Rabu (17/5/2023).
Apabila Partai Gerindra mengklaim bahwa Jokowi mendukung Prabowo, Masinton menyebut ini hanya sebatas klaim oleh mereka. Sebab menurutnya, saat ini semua orang tengah berlomba-lomba dan berharap untuk mendapat endorsement dari Jokowi.
"Jadi kalau hari ini, semua berharap bisa dapat endorse dari Pak Jokowi kira-kira seperti itu," terangnya.
Sebelumnya, manuver politik Presiden Joko Widodo dalam acara Musra relawan Jokowi di Istora Senayan Jakarta, Minggu (14/5/2023) lalu, menjadi disorot publik.
Hal ini lantaran dalam Musra itu, Jokowi kembali melontarkan sejumlah kriteria capres ideal untuk melanjutkan pemerintahan ke depan. Namun Jokowi tidak menyebut nama Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 yang bakal didukung relawanya.
Padahal, Ganjar telah resmi diusung oleh PDIP sebagai capres yang akan berkontestasi di Pilpres 2024 mendatang. Hal ini pun lantas menimbulkan spekulasi apakah Jokowi mendukung sosok lain selain Ganjar, yakni Prabowo Subianto.
Dalam pidato Musra, Jokowi juga menyinggung soal pemimpin pemberani yang dibutuhkan Indonesia. Kriteria itu disebut-sebut mengarah ke Prabowo.
Baca Juga: Panda Nababan Ungkap Obrolan Jokowi, Ganjar dan Prabowo di Sawah Kebumen
"Pemberani demi rakyat. Rakyat butuh pemimpin yang paham, yang ngerti bagaimana memajukan negara ini. Karena pemimpin itu, harus paham dan tahu potensi serta kekuatan negara ini kekuatan bangsa ini apa, dia harus ngerti dia harus tahu," tutur Jokowi, seperti dikutip dari Suara.com, jaringan Konten Jatim.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024