Menu


Beda Tafsir PKB vs PPP soal Pemimpin Berani yang Disebut Jokowi di Musra

Beda Tafsir PKB vs PPP soal Pemimpin Berani yang Disebut Jokowi di Musra

Kredit Foto: Antara/Muchlis Jr - Biro Pers Setpres/hma

Konten Jatim, Jakarta -

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyinggung soal pemimpin Indonesia ke depan harus memiliki keberanian demi kepentingan rakyat Indonesia.

Hal ini disampaikan di depan ribuan pendukungnya dalam acara Puncak Musyawarah Rakyat (Musra) yang dihelat di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023).

Sosok calon presiden (capres) pemberani yang diungkap Jokowi memunculkan perbedaan tafsir di partai koalisi pemerintah, seperti PKB dan PPP yang mempunyai pandangan berbeda. Siapa menurut keduanya soal capres pemberani itu?

Baca Juga: PPP soal Jokowi Bisiki Capres Musra ke Parpol: Meski Presiden Sampaikan Bisikan, Itu Kan Tidak Memaksa

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek menilai makna apa yang disampaikan Jokowi yakni bergantung pada kebijakan yang dibuat. Kebijakan yang benar-benar berpihak untuk rakyat.

Awiek menilai keberanian itu tergantung dengan kebijakan nantinya. Awiek lantas menyebut Ganjar Pranowo.

Dia yakin kader PDIP yang diusung PPP sebagai capres itu memenuhi kriteria yang disebut Jokowi. Diungkapkan Awiek, apa yang dilakukan Ganjar selama 10 tahun di Jawa Tengah menjadi bukti akan hal itu.

Sementara PKB yakin Prabowo Subianto adalah sosol yang dimaksud Jokowi. Ketua DPP PKB Daniel Johan menilai Prabowo memiliki latar kesatria dan punya hati nurani untuk rakyat.

Prabowo kata dia, juga memiliki keberanian dalam mengambil keputusan yang mendasar. Apalagi menurutnya untuk mewujudkan kedaulatan bangsa.

Nama Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto memang diteriakkan oleh relawan saat Presiden Jokowi berpidato di hadapan ribuan pendukungnya di Acara Puncak Musra.

Awalnya, Presiden Jokowi menyebut bahwa sebagai bangsa yang besar, Indonesia butuh pemimpin yang tepat.

"Bangsa ini bangsa besar penduduk kita sudah 288 juta kurang lebih. Ini negara besar bangsa besar. Dan rakyat kita, rakyat Indonesia butuh pemimpin yang tepat," kata Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023).

Menurut kepala negara, sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia adalah yang dekat dengan rakyat, dan mau bekerja keras untuk rakyat. Selain itu, Jokowi menyebut pemimpin Indonesia ke depan harus memiliki keberanian.

"Yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat, yang mau bekerja keras untuk rakyat. Itu yang dibutuhkan. Dan pemberani yang berani, pemberani demi rakyat," ujar Jokowi.

Baca Juga: Kritik Pidato Jokowi di Musra, Rizal Ramli: Halu, Tega Ngaku Pro-Rakyat

Setelah itu, relawan meneriakkan nama Prabowo usai Jokowi menyebut Indonesia butuh pemimpin berkarakter pemberani.

"Prabowo…," ujar relawan yang hadir.

Nama Prabowo masuk rekomendasi Musra. Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia telah mencapai pada acara puncak yang digelar di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu (14/5/2023).

Ketua Dewan Pengarah Musra Indonesia Andi Gani Nena Wea menyampaikan soal hasil Musra. Di mana hasilnya kata Andi Gani, Musra itu menjaring tiga nama calon presiden (capres) pilihan Musra.

"Bapak Presiden, Musra telah menjaring tiga calon presiden. Yang pertama, Mas Ganjar Pranowo, yang juga capres PDI Perjuangan. Kedua, Pak Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerindra. (Ketiga) Pak Airlangga Hartarto, Ketua Umum Golkar," kata Andi Gani yang turut disambut oleh teriakan gemuruh peserta Musra.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.