Ketua Majelis Pertimbangan PPP, M Romahurmuziy atau Rommy menyebut bahwa imam besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar menjadi salah satu tokoh yang mencuat untuk mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.
"Kiai Nasaruddin Umar termasuk tokoh bangsa yang sedang kita elus-elus untuk menjadi cawapres Mas Ganjar," kata Rommy dalam keterangannya kepada Suara.com, Selasa (16/5/2023).
Menurutnya, sosok Nasaruddin masuk dalam kriteria yang sesuai untuk menjadi cawapres untuk Ganjar. Terlebih Nasaruddin merupakan figur dari luar Jawa dan juga memiliki keilmuan keagamaan.
Baca Juga: PDIP Ungkap Banyak Tokoh yang Mau Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Namun Masih Malu-malu
"Karena Kiai Nasar memiliki kriteria yang sesuai, yaitu tokoh luar Jawa, memiliki warna keagamaan yang moderat, Rais Syuriah PB Nahdlatul Ulama, dan bisa diterima luas oleh banyak kalangan," tuturnya.
Ia mengatakan, nama Nasaruddin merupakan salah satu kandidat saja, sementara nama Sandiaga Uno tetap menjadi salah satu kandidat cawapres Ganjar lainnya.
"Kan Pak Nasar salah satunya. Nama Sandi masih ada lah," ujarnya.
Adapun Rommy menyampaikan, jika Nasaruddin dan Ganjar direncanakan akan sama-sama menghadiri acara Halal Bihalal di Manado, Sulawesi Utara pada 18 Mei 2023 mendatang.
"Tadi saya berkonsolidasi dengan pak Olly dan rekan-rekan PPP Sulut, diantaranya untuk menyiapkan safari mas Ganjar," pungkasnya.
Peluang Nasaruddin
PDI Perjuangan atau PDIP menanggapi kabar terkait kemungkinan imam besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar menjadi bakal calon wakil presiden untuk Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Utut Adianto, mengatakan, secara pribadi dirinya belum mendengar adanya kemungkinan Nasaruddin Umar menjadi kandidat sebagai bacawapres untuk Ganjar.
Menurutnya, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri sudah berbicara bahwa terkait urusan cawapres Ganjar, semua pihak diminta bersabar.
"Saya baru tahu dari kamu, mesti saya tanya ibu dulu apa benar begitu. Kalo sosok cawapres kan ketika kita bertemu dengan PPP ibu bilang kan sabar kalau yang mau tentu banyak," kata Utut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/5/2023).
Ia mengatakan, untuk sosok cawapres Ganjar akan dipertimbangkan dengan melihat momentum-momentum yang ada.
"Pertimbangannya itu kan nanti di lihat momen-momen yang mana paling pas untuk menemani pak capres kita pak Ganjar Pranowo," tuturnya.
Menurut Utut, Megawati dalam mempertimbangkan dan menentukan sosok capres atau pun cawapres tidak atas dasar balas budi atau pun pertimbangan lainnya yang sembarangan.
"Kalau menurut saya ibu kalau misalnya mengajukan orang capres atau cawapres mungkin pertimbangannya bukan balas budi lah, pertimbangannya untuk kepentingan terbesar bangsa kalau saya tahu pemikirannya seperti itu," ungkapnya.
Baca Juga: Nasaruddin Umar Mencuat Jadi Cawapres Ganjar, Arsul Sani PPP: Kalau dari NU Tak Ada Alasan Menolak
Untuk itu, ia meminta semua pihak bersabar terkait sosok cawapres bagi Ganjar. Sementara di sisi lain, Utut menilai sosok Nasaruddin Umar sendiri merupakan orang yang santun dan pengalamannya dibutuhkan oleh negara.
"Kalo pak Nasaruddin orang yang santun, besar di Masjid Istiqlal, pemahaman agamanya ya tentu sangat dibutuhkan untuk negara seperti Indonesia," pungkasnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO