Menu


Sinyal Keretakan Jokowi dan PDIP, Pegiat Medsos: Terlihat dari Perilaku Kaesang dan Gibran

Sinyal Keretakan Jokowi dan PDIP, Pegiat Medsos: Terlihat dari Perilaku Kaesang dan Gibran

Kredit Foto: Antara/Muchlis Jr - Biro Pers Setpres/hma

"Namun sebagai gantinya saat tim PSI Solo beramai-ramai datang ke KPU Gibran dengan sengaja berdiri di gerbang masuk KPU," ujar Ade Armando.

"Ketika Gibran diminta untuk masuk ke kantor KPU oleh karyawan KPU, Gibran menolak ia jelas sengaja menunggu di pintu gerbang sampai tim PSI datang. Pemandangannya jadi unik. Gibran jadinya nampak seperti seorang among tamu untuk menyambut kedatangan PSI Solo," ungkapnya.

Sementara itu, sebelumnya, Ade Armando pun menyoroti pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mewanti-wanti masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih pemimpin saat Pemilu 2024.

Ia pun mengatakan dugaannya bahwa ada isyarat dari Jokowi kepada para relawannya.

"Dan mungkin karena itu pula presiden memberi isyarat bahwa para relawan pendukungnya sebaiknya tidak grasah-grusuh tidak merasa harus cepat-cepat menentukan siapa yang akan dicalonkan menjadi presiden," jelas Ade Armando.

Sementara itu, Jokowi mengungkapkan beberapa kriteria pemimpin yang kudu dipilih rakyat Indonesia. Menurutnya, rakyat butuh pemimpin yang mengerti bagaimana memajukan negara ini.

Orang nomor satu di Indonesia itu menegaskan bahwa pemimpin juga harus paham dan tahu potensi serta kekuatan bangsanya. Dengan begitu, Jokowi menyebut Indonesia perlu pemimpin yang tepat, benar, dan dekat dengan rakyat.

"Yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat, yang mau bekerja keras untuk rakyat. Itu yang dibutuhkan. Dan berani, pemberani," pungkas Jokowi.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.