Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando memberikan komentar terkait pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara Musyawarah Rakyat (Musra) yang digelar oleh pendukungnya.
Menurut Ade, Jokowi jelas membuat pernyataan yang mengarah ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo karena Jokowi sempat menyinggung soal sosok pemimpin yang kuat.
“Saya rasa presiden mengarahkan pernyataannya itu kepada capres yang semula dia dukung, namanya Ganjar Pranowo,” ucap Ade dikutip dari kanal YouTube Cokro TV pada Selasa (16/05/2023).
Baca Juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Hampir 40 Persen
Dari pernyataan Jokowi, Ade pun menyimpulkan bahwa Jokowi berusaha meminta Ganjar untuk tak tunduk kepada partainya berasal, yakni PDI Perjuangan.
Pasalnya, Ade sendiri meyakini adanya kerenggangan hubungan antara Presiden Jokowi dengan partai yang selama ini menjadi tempatnya berdiri.
“Saya menduga Jokowi ingin bilang ke Ganjar agar dia berhenti menjadi nice guy, anak manis, petugas partai yang mau disetir-setir,” jelas Ade.
“Presiden ingin mengingatkan Ganjar bahwa tantangan di masa ini dan di masa depan luar biasa berat karena itu yang dibutuhkan adalah seorang pemimpin yang berani bersikap tegas demi kepentingan rakyat,” imbuhnya.
Sementara itu, pada acara Musra Indonesia beberapa waktu yang lalu, Jokowi menyinggung keadaan global yang sering kali tak stabil dan sulit diprediksi. Oleh karena itu, pemimpin yang kuat menurutnya sangat dibutuhkan.
“Negara ini butuh kepemimpinan yang kuat dan mampu menghadapi ketidakpastiaan dunia, mampu menghadapi ketidakpastian global. Setuju? Kita butuh kepemimpinan yang kuat, setuju? Itu yang baru saya usahakan,” kata Jokowi di Istoran Senayan pada Minggu (14/05/2023) lalu.
Baca Juga: Bantah Ikut Korupsi E-KTP, Ganjar Tegaskan Tak Pernah Terima Uang Sepeser Pun
Selain kuat menghadapi transformasi dunia, Jokowi menyatakan bahwa the next president harus memiliki komitmen yang tegas dalam memberantas isu korupsi.
“Kepemimpinan yang kuat itu dibutuhkan, yang memiliki komitmen yang kuat untuk antikorupsi, yang memiliki komitmen yang kuat untuk merawat demokrasi, penting,” tuturnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO