Menu


Terus Bertambahnya Korban Peretasan Media Najwa Shihab, Benarkah Ada Campur Tangan Dari Pihak Kepolisian?

Terus Bertambahnya Korban Peretasan Media Najwa Shihab, Benarkah Ada Campur Tangan Dari Pihak Kepolisian?

Kredit Foto: Instgaram/@najwashihab

Konten Jatim, Jakarta -

Najwa Shihab masih membagikan kabar terkini terkait upaya peretasan yang tengah dialami oleh media yang ia bangun dengan nama Narasi.

Meskipun sudah mendapatkan perhatian oleh warganet dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), rupanya upaya peretasan tak kunjung dihentikan.

Hingga saat ini, Najwa Shihab mengonfirmasi bahwa korban peretasan yang merupakan karyawan dan nonkaryawan Narasi telah bertambah 10 orang hanya dalam kurun waktu sehari.

Baca Juga: Berkaca dari Kasus Peretasan Anak Buah Najwa Shihab, Jangan Lakukan Ini Jika Dapat Pesan WA dari Nomor Asing, Bahaya!

“Tota sekarang 34 orang,” tulis Najwa melalui Instagram Story pada Selasa Malam (27/09/2022).

Diketahui bahwa korban peretasan terdiri dari 27 orang awak Narasi dan 7 orang lainnya yang merupakan mantan awak Narasi.

Sementara itu, pihak AJI menuntut pihak kepolisian untuk mengusut tuntas upaya peretasan yang tengah dialami oleh media Narasi.

Menurutnya, polisi tidak bisa membiarka upaya peretasan untuk terus terjadi karena hal tersebut akan menimbulkan kecurigaan bagi publik.

“Kalau misal polisi melakukan pembiaran, itu artinya ada kepentingan yang patut dicurigai ya,” kata Ketua Umum AJI Sasmito Madrim.

Baca Juga: Retas Akun Sosial Media Tim Najwa Shihab, Netizen Percaya Najwa Shihab Berusaha Dibungkam

Upaya peretasan sendiri sudah terjadi sejak Jumat (23/09/2022) dengan korban sebanyak 11 orang redaksi dari Narasi. Namun, dalam kurun waktu kurang dari seminggu, korban terus bertambah per harinya.

Peretasan yang dilakukan merupakan usaha untuk mengambil alih media sosial dari para pekerja di Narasi, baik itu Whatsapp, Telegram, hingga Facebook.

View this post on Instagram

A post shared by Mata Najwa (@matanajwa)

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO