Menu


Airlangga Hartarto Harus Tahu Diri, Elektabilitas Lawan Ridwan Kamil Saja Kalah

Airlangga Hartarto Harus Tahu Diri, Elektabilitas Lawan Ridwan Kamil Saja Kalah

Kredit Foto: Twitter/Airlangga Hartarto

Konten Jatim, Jakarta -

Dari hasil survei terbaru Charta Politika Indonesia, elektabilitas Airlangga Hartarto sangat rendah. Jauh di bawah nama-nama lain. Elektabilitasnya hanya berada di peringkat 8, dari 10 nama. Hanya lebih baik dari Puan Maharani dan Khofifah Indar Parawansa.  

Direktur Charta Politika Indonesia, Yunarto menyebutkan, bagi calon-calon lain yang menduduki peringkat keempat hingga kesepuluh terlalu jomplang dibanding Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

Ketum Golkar, Airlangga Hartarto yang sempat ngebet ingin jadi capres dan mendapat mandat dari Munas Golkar tahun 2019 untuk jadi capres pengganti Jokowi, hanya meraup 0,7 persen. Suaranya masih kalah dibanding Ridwan Kamil, gubernur Jabar yang baru bergabung dengan Golkar dengan torehan 4,8 persen.

Baca Juga: Nama Airlangga Muncul di Musra, Golkar Makin Percaya Diri

Elektabilitas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ini juga masih di bawah menteri Jokowi lainnya, Sandiaga Uno. Menpakerekraf ini mengantongi 1,5 persen. Juga masih kalah dari Erick Thohir, pengusaha yang kini jadi menteri BUMN dan ketum PSSI hanya mendapatkan 1,3 persen dukungan.

Tidak itu saja, Airlangga Hartarto masih kalah moncer daripada Agus Harimurti Yudhoyono, putra dari mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pria yang kini jadi Ketum DPP Partai Demokrat ini mendapat 0,9 persen.

Seperti disebutkan di atas, elektabilitas Airlangga Hartarto hanya lebih baik dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa yang mendapatkan 0,5 persen, dan ketua DPR RI, Puan Maharani yang mendapat 0,4 persen. 

Menurut Yunarto, para nama potensial dalam calon presiden seperti Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Khofifah Indar Parawansa, dan Sandiaga Uno harus melihat realitas politik di mata publik. Singkatnya mereka harus tahu diri.

"Artinya, peringkat keempat, kelima dan seterusnya saya pikir dengan sisa waktu 5 bulan menjelang waktu pendaftaran KPU, harusnya mulai berfikir dari dulunya ingin membuat koalisi dengan penuh ambisi, sekarang harus membuat koalisi dengan tahu diri," papar dia dikutip dari Suara.com,Senin (15/5/2023). 

Sebab, dia menyebutkan dalam simulasi 10 nama, Ganjar Pranowo memimpin dengan angka yang cukup signifikan, meraih 34,6 persen dukungan. Di posisi kedua, Prabowo Subianto mendapatkan 28,1 persen, sedangkan Anies Baswedan menempati peringkat ketiga dengan 21,4 persen.

Baca Juga: Golkar: Prabowo-Airlangga Sama-Sama Menteri Andalan Jokowi

Sedangkan bila namanya dikerucutkan hanya ada tiga capres atau dalam simulasi 3 nama, Ganjar tetap unggul dengan 38,2 persen, disusul Prabowo dengan 31,1 persen, dan Anies sebesar 23,6 persen.

Yunarto menjelaskan, survei dilakukan pada tanggal 2-7 Mei 2023, lewat wawancara tatap muka secara langsung dengan memakai kuesioner terstruktur. Katanya, jumlah sampel mencapai 1.220 responden yang ada di 34 Provinsi.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.