Partai Golkar mengharapkan Ketua Umum Airlangga Hartarto menjadi pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Hal ini menyusul adanya rekomendasi calon presiden (capres) pilihan Musyarawah Rakyat atau Musra yang menempatkan Airlangga dan Prabowo di tiga besar.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Presiden Partai Golkar, Nusron Wahid menyebut, hal itu menandakan posisi Airlangga yang menjadi pilihan alternatif dan ideal baik menjadi capres maupun calon wakil presiden (cawapres).
Selain merujuk hasil Musra, harapan Golkar itu sejalan dengan upaya penjajakan koalisi yang kini sedang dibangun berdama Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca Juga: Golkar: Prabowo-Airlangga Sama-Sama Menteri Andalan Jokowi
Nusron berujar melalui penjajakan koalisi itu, Golkar berharap bisa memasangkan Ketua Umum Partai Gerindra dengan Airlangga.
"Kan hasil Musra tiga, Ganjar, Prabowo dan Airlangga. Karena Ganjar sudah diusung sama PDI-P maka selayaknya Prabowo-Airlangga. Pasti relawan Presiden Jokowi senang kalau keputusannya itu," kata Nusron kepada wartawan, Senin (15/5/2023).
Menurut Nusron duet Prabowo-Airlangga bakal menjadi penerus program-program Presiden Jokowi, apabila mereka terpilih. Pasalnya, baik Prabowo maupun Airlangga saat ini merupakan menteri di kabinet Jokowi. Di mana Prabowo menjabat Menteri Pertahanan dan Airlangga menjabat Menteri Koordinator bidang Perekonomian.
"Ini tentunya akan menjadi duet maut dua menteri Jokowi. Intinya Airlangga memang layak untuk disandingkan dengan Prabowo," kata Nusron.
Sebelumnya, Partai Golkar menyambut baik masuknya nama Airlangga Hartarto dalam hasil Musyawarah Rakyat atau Musra terkait pilihan calon presiden.
Diketahui Musra menyerahkan tiga nama kandidat kepada Presiden Jokowi. Nama-nama itu di antaranya Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga.
Menurut Ketua DPP Partai Golkar Nusron Wahid masuknya nama Airlangga itu membuktikan keinginan rakyat agar Ketua Umum Partai Golkar itu bisa menjadi presiden.
"Itu membuktikan bahwa Pak Airlangga dikehendaki oleh rakyat," kata Nusron kepada wartawan, Senin (15/5/2023).
Karena itu Nusron memandang wajar masuknya nama Airlangga di tiga besar capres pilihan Musra. Ia memandang Airlangga menjadi pilihan alternatif, bukan hanya sebagai capres, melainkan cawapres.
Baca Juga: Tanggapi Isu Koalisi Besar, Airlangga: Tim Teknis Sedang Merancang
"Sehingga sangat wajar kalau menjadi alternatif pemimpin Indonesia, Menjadi ideal untuk dijadikan presiden atau wakil presiden," kata Nusron.
Jokowi Beri Bisikan
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku belum membuka dokumen dari Musyawarah Rakyat atau Musra terkait nama-nama calon presiden yang direkomendasikan.
Jokowi mengaku masih menunggu internal partai-partai dalam menentuka sosok capres dan cawapres pilihan. Mengingat kewenangan mencalonkan terdapat di partau politik atau gabungan partai politik yang memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.
Baca Juga: Tanyai Jokowi Terkait Capres Hasil Musra, Airlangga: Belum Dibuka Kok Amplop Hasilnya
"Belum saya buka. Jadi saya terus terang ini harus kita berikan waktu kepada partai atau gabungan partai untuk menyelesaikan urusan capres-cawapres," kata Jokowi di puncak acara Musra di Istora, Jakarta, Minggu (14/5/2023).
Kendati begitu, Jokowi mengaku akan memberikan bisikan kepada partai-partai.
"Sehingga itu bagian saya untuk memberikan bisikan kuat kepada partai-partai yang sekarang ini juga koalisinya belum selesai. Jadi kalau saya ngomong sekarang untuk apa? Itu yang namanya strategi ya itu " kata Jokowi.
"Jangan tergesa-gesa, jangan grusa-grusu, jangan pengen cepet-cepatan kalau Belanda masih jauh," sambungnya.
Musra Serahkan Tiga Nama
Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia Relawan Jokowi menggelar acara puncak di Istora Senayan, Jakarta. Dalam gelaran ini Musra bakal menyampaikan sejumlah nama bakal calon presidem kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Adapun Jokowi akan diminta menentukan salah satu nama capres dari beberapa nama yang menjadi rekomendasi Musra.
Kekinian Musra telah mengerucutkan tiga nama capres pilihan mereka, di antaranya Gubernur Jaw Tengah yang juga capres dari PDIP Ganjar Pranowo, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
"Nama-nama itu akan kami serahkan ke Pak Jokowi dan kita tunggu arahan serta perintah Pak Jokowi karena relawan Pak Jokowi tunduk dan patuh terhadap perintah Pak Jokowi, siapa pun nama yang diputuskan Pak Jokowi," kata Penanggung Jawab Musra Budi Arie di kawasan GBK, Minggu (14/5/2023).
Sebelumnya Musra telah merampungkan proses voting di seluruh wilayah Indonesia terkait siapa calon presiden pilihan rakyat. Kesimpulan akhir siapa capres terpilih itu nantinya akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.
Ketua Panitia Nasional Musra Relawan Jokowi, Panel Baru mengatakan penyerahan hasil Musra dilakukan sebulan usai Lebaran.
"Acara puncak Musra itu kita gelar di 21 Mei 2023, Minggu di Istora Senayan," kata Panel di Jakarta, Jumat (14/5/2024).
Baca Juga: Golkar: Airlangga Cocok Jabat Presiden atau Wakil Presiden
Panel mengatakan dalam acara puncak itu, Musra kaan memberikan hasil voting sebagai rekomendasi capres pilihan rakyat kepada Jokowi. Dalam acara itu, Jokowi diagendakan memberikan pidato.
"Itu nanti diserahkan dan dibacakan. Dan nanti di videotron muncul profil muka calonnya," kata Panel.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO