Sekretaris Musyawarah Rakyat (Musra) Relawan Jokowi Taki Reinhard Parapat mengatakan bahwa pihaknya menunggu arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait nama calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pemilu 2024.
Musra menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi terkait nama bakal capres hasil Musra.
Adapun hasil Musra Relawan Jokowi menghasilkan tiga nama bakal capres. Mereka adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto.
Baca Juga: AHY Ingatkan Menteri Jokowi yang Maju Caleg Segera Mundur, Singgung soal Amanah
"Soal nama capres dan cawapres, relawan harus percaya kepada Jokowi untuk berkomunikasi dengan partai politik soal nama capres dan cawapres hasil Musra Relawan Jokowi," kata Taki Reinhard Parapat di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5).
Menurut Reinhard, Presiden Jokowi dalam arahannya meminta agar melakukan sosialisasi figur nama capres dan cawapres kepada masyarakat. Sehingga diharapkan, masyarakat bisa memilih pemimpin yang tepat dan benar.
"Relawan harus melakukan sosialisasi soal ciri-ciri capres yang sudah disebutkan Jokowi, seperti sosok yang berani demi kepentingan rakyat, berpandangan maju dan melanjutkan legacy yang telah dibuat di era Jokowi dan memberikan hatinya buat kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia," ucap Reinhard.
Ia pun mengapresiasi sikap bijaksana Presiden Jokowi yang tidak menyebutkan sosok capres pilihannya. Hal ini dinilai merupakan sikap bijak Presiden Jokowi, meski dalam berbagai kesempatan, menunjukan gestur arah politik ke salah satu capres dalam beberapa momen.
"Sebut saja sosok berambut putih, kehadiran penetapan capres di Batutulis di Kota Bogor, satu mobil, satu pesawat Presiden pulang bareng ke Solo, dan besoknya salat Idul Fitri bersama di masjid MBZ Solo. Silakan masyarakat dapat menyimpulkan sendiri, kira-kira yang dimaksudkan Presiden Jokowi tersebut siapa," ungkap Reinhard.
Oleh karena itu, Reinhard mengharapkan relawan Jokowi tetap solid mengikuti kehendak Presiden Jokowi dalam menentukan bakal capres 2024.
"Soliditas relawan bakal membuat kita tetap diperhitungkan dan mengambil peran penting menjaga kualitas demokrasi di Indonesia," tegasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi nyampaikan pemimpin selanjutnya harus merupakan sosok yang berani dan kuat. Hal ini disampaikan dalam puncak Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia yang diselenggarakan oleh para relawan Jokowi dari seluruh provinsi di Istora Senayan, Jakarta (14/5).
Jokowi menekankan, memilih presiden pada Pemilu 2024 ini sangat krusial. Ia meminta semua pihak untuk tidak grusa-grusu, tergesa-gesa, dan jangan sampai keliru karena Indonesia adalah negara besar yang berpeluang menjadi negara maju dalam 13 tahun ke depan yang disampaikan oleh para pakar.
"Pemberani, yang berani. Pemberani demi rakyat! Rakyat butuh pemimpin yang paham yang mengerti bagaimana memajukan negara ini," seru Jokowi.
"Pemimpin itu harus paham dan tahu potensi dan kekuatan bangsa ini. Harus paham memajkan negara uni dari sisi mana. Bukan hanya duduk di Istana dan tanda tangan," sambungnya.
Baca Juga: Kriteria Pemimpin yang Disebut Jokowi Identik dengan Ganjar-Erick
Jokowi menyoroti, ketidakpastian dunia yang menurutnya masih akan terjadi dalam lima sampai 10 tahun yang akan datang "Sehingga nahkodanya harus berani. Berani ambil risiko untuk kepentingan bangsa ini," ucap Jokowi.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024