Sejarah hari ini, yakni pada 15 Mei, merupakan tanggal yang penuh konflik karena peliknya situasi pada saat itu. Tanggal tersebut menjadi tanggal kerusuhan Mei 1998 berakhir.
Di satu sisi, masyarakat lega karena peristiwa mencekam yang berlangsung selama beberapa hari itu pada akhirnya usai. Namun, di sisi lain, terlalu banyak korban berjatuhan sampai-sampai sulit untuk merasakan kelegaan.
Mengutip laman resmi Perpustakaan Komnas Perempuan dan beberapa sumber lain pada Senin (15/5/2023), berikut kisah singkat terkait kerusuhan Mei 1998 mulai dari penyebab awal, dampak terhadap masyarakat sampai akhir kerusuhan.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Hari Lupus Sedunia, Kesadaran tentang Penyakit Lupus
Kerusuhan Mei 1998
Sebagai informasi, kerusuhan ini merupakan peristiwa puncak era reformasi 1998 di mana pada saat itu, banyak orang yang memaksa Soeharto untuk turun jabatan dari Presiden karena gagal menangani krisis ekonomi di Indonesia dan kebencian terhadap era orde baru.
Banyak dugaan bahwa awal terjadinya kerusuhan Mei 1998 ini diakibatkan karena ditemukannya 4 mahasiswa Universitas Trisakti yang tewas terbunuh atau dibunuh ketika sedang menjalankan aksi pada 12 Mei 1998 silam.
Buntutnya, sehari setelahnya, meledak kerusuhan yang berpusat di beberapa lokasi seperti di Ibu Kota Jakarta, Medan dan Solo. Anehnya, para perusuh menargetkan etnis Tionghoa sebagai sasaran kerusuhan. Banyak tindakan keji yang terjadi kepada etnis tersebut.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Peringatan Hari Pendidikan Nasional ke-64
Sudah banyak kisah menceritakan masyarakat Tionghoa saat itu menjadi target pembunuhan, penganiayaan dan pemerkosaan dari perusuh. Toko-toko milik etnis Tionghoa dijarah dan dibakar. Diceritakan pula mereka harus mencari berbagai cara untuk melindungi diri seperti mengumpat di rumah saudara pribumi, mengaku keturunan pribumi dan sebagainya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024