Partai Demokrat kelompok Moeldoko tetap gigih memperjuangkan kewenangan partai Demokrat ke Mahkamah Agung dengan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) bulan lalu. Moeldoko yang masih belum mau membeberkan empat bukti atau rencana terbaru, jika nantinya disetujui Mahkamah Agung, juga memiliki opsi meninggalkan koalisi dengan PKS dan Nasdem yang mendukung Anes Baswedan pada pemilihan presiden mendatang.
Ditanya kemungkinan menarik diri dari koalisi tersebut, dia tak memerincinya. “Belum itu, nanti saja,” kata Moeldoko singkat saat ditemui di Jakarta, Senin (15/5/2023).
Baca Juga: Masuk ke Bursa Cawapres, Moeldoko: Siap Saja Jika Diberikan Kesempatan
Ditanya proses kelanjutan PK di MA, dia mengaku belum mengikutinya. Dia meminta awak media untuk menunggu sesuai waktu yang ditentukan.
“Aduh, aku nggak ngikutin. Nggak ngikutin, nanti saja,” jelas dia.
Moeldoko juga tak menjawab struktur organisasi Demokrat, apabila upaya PK disetujui MA. Diketahui, jika MA mengabulkan permohonan PK tersebut, Partai Demokrat nantinya akan diambil alih oleh kepemimpinan Moeldoko.
Hal itu, diungkapkan oleh pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Andriadi Achmad. Dia menjelaskan, putusan PK dan MA nantinya akan menjadi penentu peta politik menuju Pemilu dan Pilpres 2024.
"Bola panas saat ini ada di MA yang akan memutuskan PK Moeldoko dengan mengabulkan/memenangkan atau mematahkan PK tersebut," ujar Andriadi dalam keterangannya di Jakarta beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Daftarkan Bacaleg Demokrat, AHY dan Andika Kangen Band Nyanyi Bareng di Kantor KPU
Menurut dia, putusan dengan sendirinya dapat membuat Demokrat menarik dukungan kepada Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan. Namun sebaliknya, jika MA menolak PK tersebut, Partai Demokrat akan tetap di bawah komando AHY dan akan tetap bersama koalisi pengusung Anies Baswedan. Diketahui, bersama Demokrat, Nasdem dan PKS adalah parpol pengusung Anies.
"Jika MA memenangkan Moeldoko cs, skenario menggagalkan dan menghancurkan Koalisi Perubahan berhasil. Akan tetapi, kita berharap MA menolak PK Moeldoko cs dan memenangkan kepemimpinan sah Partai Demokrat di bawah komando AHY," ujar Andriadi.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024