Menu


Buya Yahya Terangkan Cara Hilangkan Dendam di Hati, Pakai 2 Amalan Ini

Buya Yahya Terangkan Cara Hilangkan Dendam di Hati, Pakai 2 Amalan Ini

Kredit Foto: Twitter/Buya Yahya

Konten Jatim, Jakarta -

Dendam dapat dimaknai sebagai perasaan kebencian dan keinginan untuk membalas dendam terhadap seseorang yang telah menyakiti atau menzalimi kita.

Namun, Islam mendorong umatnya untuk memaafkan dan menghindari dendam. Islam memandang bahwa memaafkan adalah tindakan mulia dan dianjurkan bagi umat Muslim.

Lantas, bagaimana cara menghilangkan dendam yang ada di hati?

Baca Juga: Apakah Benar Malaikat Bisa Memiliki Jenis Kelamin? Begini Penjelasan Buya Yahya

Pendakwah Buya Yahya dalam ceramahnya menjelaskan bahwasanya penyakit dendam ini sangat menyakitkan dan menyiksa hati manusia.

Kendati begitu, menurutnya, wajar saja apabila manusia mengingat kesalahan orang lain, akan tetapi kita diharuskan untuk memerangi itu.

"Hanya kehebatan kita adalah di saat kita bisa memerangi itu semuanya. Kita harus tahu bahwasanya dendam itu menyakitkan, menyiksa," kata Buya Yahya dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, dikutip pada Sabtu (13/5/2023).

"Melihat orangnya kita (merasa) sakit, melihat anaknya (kita merasa) nggak senang, apalagi dia sukses usahanya (kita merasa) tambah sakit. Alangkah bodohnya orang yang melihara penyakit namanya dendam. Maka ini penyakit, harus kita pangkas," sambungnya.

Buya Yahya juga menjabarkan dua cara untuk menghilangkan dendam. Pertama, dengan cara mendoakan orang tersebut dengan kebaikan. Hal ini juga dinilai sebagai bentuk mengikuti akhlak junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

"Pertama dan utama yang paling mudah adalah Anda jangan lupa mendoakan dia dengan doa kebaikan. Itu pendidikan dari Nabi SAW," paparnya.

"Dan biasakan lisan kita lisan yang baik, jangan doa kejelekan kepada siapa pun. Pastikan (mendoakannya) sampai lidah kita terbiasa," bebernya.

Kemudian cara yang kedua yakni dengan cara mencoba untuk memberi hadiah kepadanya. Apabila masih berat, paksakan hingga hati kita menjadi ikhlas.

"Kalau kita dendam dengan seseorang maka cobalah berikan hadiah pada dia, paksakan. Lakukan, akan terpangkas yang namanya dendam itu," tandasnya.

Dalam banyak dalil dalam agama Islam juga diterangkan pentingnya memaafkan orang lain. Salah satunya dalam Surat Ali Imran ayat 134, Allah SWT menyebut bahwa sikap memaafkan kesalahan orang lain merupakan salah satu ciri orang yang bertakwa. Allah berfirman,

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: "(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."

Namun, bukan berarti bahwa Islam melarang sepenuhnya berusaha mendapatkan keadilan bagi tindakan yang telah menyakiti seseorang.

Dalam Islam, diperbolehkan mencari keadilan dan meminta pertanggungjawaban atas tindakan yang salah, namun tetap dengan prinsip kesederhanaan, keadilan, dan tanpa melakukan kekerasan berlebihan.

Baca Juga: Apakah Boleh Pengurus Masjid Ambil 20 Persen Harta Anak Yatim? Ini Penjelasan Buya Yahya

Jadi, dalam Islam, dendam yang berlebihan dan membahayakan orang lain tidak dianjurkan. Sebaliknya, Islam mendorong umatnya untuk memaafkan dan berlaku adil, tetapi tetap memperjuangkan keadilan dengan cara yang Islami.