Menu


Apa Itu Maturidiyah? Aliran Islam yang Mengutamakan Akal dalam Hidup

Apa Itu Maturidiyah? Aliran Islam yang Mengutamakan Akal dalam Hidup

Kredit Foto: Pixabay/Mostafa Meraji

Konten Jatim, Depok -

Agama Islam memiliki banyak sekali aliran di dalamnya. Tidak menutup kemungkinan bahwa satu aliran itu lebih benar dibandingkan aliran lainnya jika melihat dari kacamata penganut aliran terkait, begitu pula sebaliknya.

Namun, jika melihat dari perspektif netral, selama aliran tersebut tidak bertentangan dengan ajaran dan esensi dari Agama Islam yang sesungguhnya, maka seharusnya tidak ada masalah untuk mengikutinya. Semua sama-sama benar tergantung prinsip.

Salah satu aliran islam yang cukup populer adalah aliran maturidiyah. Apa itu maturidiyah? Berikut penjelasannya mengutip Republika dan beberapa sumber lain pada Jumat (12/5/2023).

Baca Juga: Apa Itu Ittiba dalam Islam? Yuk, Kenali Pengertian dan Pentingnya!

Apa Itu Maturidiyah?

Maturidiyah ini sebenarnya adalah aliran atau mazhab akidah dalam Islam Sunni. Aliran maturidiyah disebutkan mengutamakan akal sebagai pedoman hidup Muslim. Eksistensi akal ini yang menjadi pembeda antara manusia dengan makhluk lain.

Contohnya, maturidiyah menganggap kalau iman seseorang tidak akan berkurang atau bertambah, karena tidak ada cara untuk mengukurnya. Mereka menganggap keimanan itu selalu sama dari satu Muslim dengan Muslim lainnya.

Di sini, yang mendefinisikan justru adalah takwa yang melandasi tingkah laku dan perbuatan Muslim tersebut. Mereka yang punya akal namun bertakwa bisa berpikir seharusnya mengetahui perbuatan baik dan buruk, sehingga nantinya keimanan mereka akan mengikuti takwa.

Baca Juga: Mengetahui 3 Dalil Dasar Hukum Ittiba dalam Islam

Pengikut aliran maturidiyah juga menganggap bahwa umat Islam akan selalu tetap berada dalam Agama Islam meskipun mereka tidak mengikuti syariat Islam, selama mereka paham dan sadar apa saja kewajiban sebagai umat Islam.

Jadi, jika disimpulkan, ada beberapa poin penting yang bisa ditelaah mengenai ajaran maturidiyah ini. Berikut di antaranya:

  • Sifat-sifat Allah SWT bersifat kekal;
  • Etika bersifat objektif dan bisa dikenali lewat adanya akal;
  • Pentingnya pembimbing umat untuk menyadari kebesaran Allah SWT karena manusia bisa dialihkan dengan mudah;
  • Percaya rukun iman ada 6;
  • Otoritas agama membutuhkan argumen yang masuk akal untuk membuktikan klaim mereka;
  • Mendukung adanya ilmu pengetahuan dan filsafat;
  • Iman tidak bertambah atau berkurang. Takwa sebaliknya;
  • Menekankan monoteisme.

Sejarah Singkat Maturidiyah

Disebutkan bahwa aliran maturidiyah ini didirikan oleh seorang ulama dan teolog asal Persia bernama Abu Mansur al-Maturidi atau biasa dipanggil Al-Maturidi pada abad ke-9 hingga ke-10. Aliran ini disebut-sebut memiliki kemiripan dengan aliran asy’ariyah. Sebelum mendirikan aliran maturidiyah ini, Al-Maturidi adalah murid dari pendiri asy’ariyah, yakni Abu Hasan al-Asy’ari.

Baca Juga: Apa Itu Hizbiyyah? Fanatisme Berlebih Terhadap Organisasi Islam

Pendirian aliran maturidiyah ini diduga karena adanya pertentangan antara golongan mu'tazilah. Al-Maturidi yang hidup pada masa itu melibatkan diri dalam pertentangan tersebut dengan mengajukan pemikirannya, yang diduga sebagai jalan tengah dari perbedaan mu’tazilah ini.

Pemikiran-pemikiran Al-Maturidi dinilai bertujuan untuk membendung tidak hanya paham mu'tazilah, tetapi juga aliran asy’ariyah. Namun, Al-Maturidi dan Al-Asy’ari ternyata dijelaskan sama-sama menentang paham mu’tazilah sehingga teori di atas diperdebatkan.

Baca Juga: Sifat-Sifat Malaikat yang Perlu Dipahami oleh Umat Islam

Semasa hidupnya, Al-Maturidi dikenal sebagai pengikut setia Imam Hanafi yang terkenal ketat dengan keabsahan pendapat akal. 

Sebagai pengikut Imam Hanafi, tak mengherankan bila paham teologi yang disebarkan oleh al-Maturidi memiliki banyak persamaan dengan paham-paham yang dipegang Imam Hanafi yang mengedepankan pertimbangan akal dalam memecahkan berbagai masalah keagamaan.