Menu


Pengamat Sarankan Golkar dan Gerindra-PKB Cari Kesamaan Titik Temu agar Koalisi Tak Rentan Bubar

Pengamat Sarankan Golkar dan Gerindra-PKB Cari Kesamaan Titik Temu agar Koalisi Tak Rentan Bubar

Kredit Foto: Warta Ekonomi/Andi Hidayat

Konten Jatim, Jakarta -

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menyarankan koalisi yang tengah dibangun Partai Golkar dengan Gerindra dan PKB untuk mencari kesamaan titik temu di antara ketiganya, agar koalisi tak rentan bubar di tengah jalan.

Pasalnya Hanta menyebut, apabila pintu masuk koalisi ini diawali dengan memperebutkan posisi calon wakil presiden (cawapres), maka tingkat kerentanan untuk bubarnya sangat tinggi.

Pengamat politik ini menyarankan untuk menentukan titik temu kesamaan di antara ketiganya, seperti penentuan calon presiden (capres) yang disepakati bersama.

Baca Juga: Adu Kuat Golkar vs PKB Berebut Posisi Cawapres Prabowo Subianto, Siapa yang Dipilih?

"Jika potensi koalisi ini diawali pintu masuknya soal cawapres, saya kira akan memiliki titik kerentanan bubarnya sangat tinggi, karena titik kerumitan, titik krusial tertinggi di semua koalisi hari ini adalah cawapres," kata Hanta Yuda dari kanal YouTube Metro TV, dikutip pada Jumat (12/5/2023).

"Kalau tiga partai ini mengawali dengan cawapres, ini adalah titik pisah. Mestinya dicari dulu titik temunya. Titik temu yang paling mungkin adalah menentukan capres dulu," sambungnya.

Capres yang bisa menjadi titik temu di antara ketiganya adalah Prabowo Subianto. Pasalnya, Ketua Umum Partai Gerindra itu memiliki elektabilitas yang tinggi dan bisa bersaing dengan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

"Capres yang menjadi salah satu titik temu yang berpotensi besar dari koalisi ini adalah Prabowo Subianto," tutur Hanta.

"Karena dari basis elektoralnya, elektabilitas Prabowo Subianto adalah (termasuk) tiga capres yang relatif kuat, selain Ganjar dan Anies Baswedan," sambungnya.

Oleh karenanya, Hanta menyebut bahwa apabila pembahasan Golkar dengan Gerindra-PKB diawali dengan kesamaan capres yang diusung, nantinya progress koalisinya bakal terus bergerak.

"Kalau itu dimulai dari sana dulu, ada potensi koalisinya akan terus bergerak, progress akan semakin baik, tapi kalau memulai dari cawapres menurut saya agak sulit," bebernya.

Diketahui bersama bahwa saat ini, sudah ada dua figur yang digadang-gadang bakal menjadi cawapres Prabowo. Kedua tokoh itu adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

Baik Golkar ataupun PKB sepakat untuk mendukung Prabowo Subianto maju sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang. Namun, kedua partai tersebut sama-sama ngotot ingin mengusung pimpinan partainya masing-masing untuk bisa mendampingi Prabowo di Pilpres 2024. 

Baca Juga: Tanggapan Golkar saat PKB Mau Jadikan Airlangga Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Cak Imin

Hingga kini belum ada kepastian terkait siapa cawapres yang akan mendampingi Prabowo Subianto. Sementara itu, Gerindra dengan tegas menyebut kalau Prabowo tidak mencalonkan diri sebagai cawapres melainkan capres. 

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO