Menu


Profil Dick Sudirman, Legenda Indonesia Pencetus Piala Sudirman

Profil Dick Sudirman, Legenda Indonesia Pencetus Piala Sudirman

Kredit Foto: PB DJarum

Konten Jatim, Depok -

Turnamen bulu tangkis beregu Piala Sudirman akan kembali bergulir pada 14 Mei 2023 nanti di Suzhou, Tiongkok. Turnamen ini merupakan salah satu turnamen paling prestisius karena benar-benar menguji seberapa tangguh dan kompetitif bulu tangkis di satu negara.

Dari namanya, orang-orang awam sekalipun mungkin bisa memprediksi bahwa Piala Sudirman ini didasari dari nama orang Indonesia. Dan sosok “Sudirman” yang paling populer di kalangan masyarakat adalah salah satu tokoh kemerdekaan, Jenderal Sudirman.

Namun, kenyataannya Piala Sudirman ini bukan berasal dari Jenderal Sudirman. Ada sosok lain yang lebih akrab di telinga penggemar bulu tangkis dan amat tersohor tidak hanya di Indonesia, melainkan juga dunia. Sosok tersebut adalah Dick Sudirman.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Lahirnya Liem Swie King, Legenda Badminton Indonesia

Menyadur laman resmi BWF dan beberapa sumber lain pada Jumat (12/5/2023), berikut profil Dick Sudirman yang memiliki jasa besar bagi dunia bulu tangkis Indonesia dan internasional dan diabadikan namanya jadi sebuah turnamen.

Profil Dick Sudirman

Membangun PBSI

Berbicara Dick Sudirman berarti juga berbicara tentang sejarah bulu tangkis Indonesia. Pada tahun 1950-an, Indonesia memiliki ketertarikan dengan bulu tangkis yang belum lama masuk ke negara ini. Namun, saat itu tidak ada wadah yang menaungi masyarakat yang menggemari bulu tangkis.

Dick Sudirman beserta rekan-rekannya menjadi pelopor berdirinya Persatuan Bulu Tangkis se-Indonesia (PBSI) guna mewadahi keinginan bulu tangkis masyarakat luas. Organisasi ini berdiri di Bandung pada 5 Mei 1981 berkat andil Dick Sudirman dan kolega.

Setelahnya, Dick Sudirman terpilih menjadi Ketua Umum PBSI. Jika ditotal, Dick Sudirman sudah memimpin PBSI selama 22 tahun, yakni pada periode 1953-1962 dan periode 1967-1981. Periode tersebut bisa dikatakan sebagai generasi emas bulu tangkis Indonesia.

Baca Juga: Profil Rudy Hartono, Legenda Indonesia yang Raih 8 Gelar All England

Banyak sekali prestasi yang diraih oleh Indonesia mulai dari Piala Thomas, Piala Uber, SEA Games, puluhan All England di berbagai sektor sampai turnamen-turnamen lainnya. Ini tentunya berkat andil Dick Sudirman dalam membina bulu tangkis Indonesia.

Sosok ini mendapatkan rasa hormat di seluruh dunia sebagai administrator PBSI dan dengan badan pengatur lainnya seperti Konfederasi Bulu Tangkis Asia dan Federasi Bulu Tangkis Internasional, saat itu bernama IBF.

Kontribusi di Bulu Tangkis Internasional

Meskipun kontribusinya untuk bulu tangkis sangat besar, Dick Sudirman paling dikenang karena perannya yang sangat penting dalam membantu penyatuan badan pengatur dunia. Pada bulan Februari 1978, sebuah grup yang memisahkan diri dari IBF, yang disebut World Badminton Federation dan untuk sementara waktu, 2 sirkuit berjalan secara paralel. 

Dunia bulu tangkis saat berada dalam bahaya karena perbedaan pendapat ini. Sayangnya, upaya rekonsiliasi telah menemui beberapa hambatan. Beruntungnya, Dick Sudirman memiliki teman di kedua badan dunia dan memprakarsai pertemuan informal di Bandung antara para pemimpin kedua federasi pada 28 Mei 1979. 

Dick Sudirman mengusulkan pembentukan kelompok studi kerja yang terdiri dari tokoh-tokoh kedua federasi untuk mencari jalan keluar dari kebuntuan. 

Baca Juga: Apa Itu BAMTC? Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Penentu Nasib Piala Sudirman

Dirinya juga menyarankan pertandingan persahabatan antara pemain dari 2 federasi. Proposalnya diterima dan menjadi dasar untuk upaya rekonsiliasi. Tepat 2 tahun kemudian, pada 28 Mei 1981, kedua badan dunia itu dipersatukan.

Jadi Nama Piala Sudirman

Pada 10 Juni 1986, Dick Sudirman meninggal dunia karena penyakit stroke. Menyusul kematian Dick Sudirman, teman lamanya dan wakil presiden PBSI, Suharso Suhandinata menulis kepada Presiden IBF Arthur Jones untuk mengingat kontribusi Sudirman untuk bulu tangkis. 

Dalam surat tertanggal Agustus 1986 itu, Suharso Suhandinata menyarankan agar sesuatu yang nyata dimulai untuk mengenang Dick Sudirman. Dirinya menanyakan apakah IBF akan mempertimbangkan proposal Indonesia untuk sebuah kompetisi yang akan didasarkan atas nama dari sang legenda.

Gagasan tersebut dikemukakan untuk dibahas pada pertemuan Dewan IBF oleh Arthur Jones pada tahun 1986. Pada tahun 1988 IBF yakin akan kemungkinan mengadakan kejuaraan beregu campuran dunia dan menerima tawaran piala dari Indonesia.

Baca Juga: Sejarah All England, Kompetisi Badminton Tertua di Dunia

Dan kini, terbentuklah Piala Sudirman sebagai salah satu turnamen paling bergengsi di dunia bulu tangkis layaknya sejumlah turnamen lain seperti Piala Thomas dan Piala Uber, Piala Suhandinata atau Kejuaraan BWF Junior dan sebagainya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024