Menu


Partai Ummat Ungkap Alasan Amien Rais Tak Didaftarkan sebagai Caleg 2024

Partai Ummat Ungkap Alasan Amien Rais Tak Didaftarkan sebagai Caleg 2024

Kredit Foto: Suara.com

Konten Jatim, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Ummat Nazaruddin, menjelaskan bahwa Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais tidak didaftarkan sebagai bakal calon anggota legislatif (caleg) Pemilu 2024. 

Nazaruddin menjelaskan bahwa Amien tidak diusung karena Bapak Reformasi itu kurang pas menjadi anggota dewan.

Baca Juga: Target 11 Persen Suara, Partai Ummat Daftarkan Tokoh Gerakan 212 Jadi Caleg

"Beliau saya kira lebih pas kalau tidak men-caleg ya, karena beliau tokoh bangsa. Mungkin beliau lebih memilih peran-peran yang lain," kata Nazaruddin, mengutip Republika, Jumat (12/5/2023).

Amien Rais diketahui merupakan tokoh reformasi 1998. Usai reformasi, Amien menjabat sebagai Ketua MPR RI. Dia juga merupakan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah.

Nazaruddin melanjutkan, meski tak mengusung Amiem Rais, pihaknya yakin Partai Ummat tetap bisa melawati ambang batas parlemen, yakni memperoleh minimal empat persen suara pemilih secara nasional dalam pemilihan anggota DPR RI. Bahkan, pihaknya menargetkan bisa memperoleh 11 persen suara nasional.

Untuk mencapai target suara 11 persen itu, kata Nazaruddin, pihaknya mengusung sejumlah tokoh "representasi keumatan" dan tokoh Gerakan 212.

Beberapa di antaranya adalah Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi, Wakil Ketua Majelis Syura Partai Ummat MS Kaban, Ustad Idrus Sambo, dan Habib Muhsin.

Partainya juga mengusung banyak tokoh lokal yang punya basis kultural kuat. Hampir di semua provinsi ada bakal caleg Partai Ummat dengan latar belakang tokoh lokal.

"Tokoh-tokoh lokal yang kami (usung), kami anggap punya vote getter yang cukup tinggi untuk bisa (mengajak masyarakat) memilih Partai Ummat," kata Nazaruddin.

Nazaruddin menambahkan, target 11 persen suara nasional itu akan dicapai dengan mengoptimalkan raihan suara di basis pemilih muslim seperti Jawa Barat, Banten, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Pulau Sumatera, dan Pulau Kalimantan.

Ketika ditanya apakah Partai Ummat berarti bakal menyasar basis pemilih Partai Amanat Nasional (PAN), Nazaruddin enggan menjawab lugas. Partai Ummat diketahui merupakan partai sempalan PAN. Amien Rais mendirikan Partai Ummat usai hengkang dari PAN yang juga dia dirikan sebelumnya.

Nazaruddin menambahkan, meski partainya banyak mengusung tokoh yang beragama Islam, tapi tetap ada caleg non-muslim. "Caleg-caleg kami di Bali dan Indonesia timur hampir semuanya non-muslim," ujarnya. 

Dengan komposisi caleg tersebut, Nazaruddin yakin Partai Ummat bisa melawati ambang batas parlemen, yakni memperoleh minimal 4 persen suara pemilih secara nasional dalam pemilihan anggota DPR RI. Bahkan, pihaknya menargetkan bisa memperoleh 11 persen suara nasional. 

Target 11 persen suara nasional itu, lanjut dia, akan dicapai dengan mengoptimalkan raihan suara di kantong-kantong pemilih muslim seperti Jawa Barat, Banten, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Pulau Sumatera, dan Pulau Kalimantan. Pihaknya akan menggunakan politik identitas Islam untuk mengajak pemilih muslim mencoblos Partai Ummat. 

"Politik identitas Islam ini untuk mengajak masyarakat memilih Partai Ummat. Bukan untuk menyerang lawan politik menggunakan identitas," tukas Nazaruddin. 

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.