Setiap tanggal 10 Mei, diperingati Hari Lupus Sedunia yang bertujuan meningkatkan kesadaran tentang penyakit lupus, yang kerap tidak diketahui oleh masyarakat luas.
Lupus merupakan penyakit autoimun kronis yang dapat mempengaruhi berbagai organ tubuh, seperti kulit, sendi, ginjal, dan otak. Kondisi ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat di dalam tubuh, sehingga memicu peradangan yang dapat merusak organ-organ tersebut.
Hari Lupus Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2004, yang diinisiasi oleh The Lupus Foundation of America. Hari ini menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran tentang lupus, yang masih menjadi penyakit yang sulit didiagnosis dan seringkali salah didiagnosis.
Baca Juga: Nasihat Ustadz Firanda Andirja: Tawakal kepada Allah agar Terhindar dari Penyakit Hati
Dalam rangka memperingati Hari Lupus Sedunia, banyak organisasi dan komunitas lupus di seluruh dunia mengadakan kegiatan sosial, seminar, dan kampanye yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang lupus.
Meskipun penyebab pasti dari lupus masih belum diketahui, faktor genetik dan lingkungan diyakini berperan dalam penyakit ini.
Gejala lupus bisa bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, tetapi beberapa gejala umum yang sering terjadi meliputi ruam kulit, nyeri sendi, kelelahan, dan demam. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami gejala lupus dan mencari bantuan medis segera jika mengalami gejala yang mencurigakan.
Baca Juga: Bukan Penyakit Fisik, dr. Zaidul Akbar Sebut yang Harus Lebih Dikhawatirkan Penyakit Emosi
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang kurang menyadari tentang lupus dan menganggap gejala tersebut sebagai masalah kecil yang dapat diatasi dengan obat-obatan bebas.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO