Pada Senin (8/5/2023), Indonesia kembali meraih medali emas dalam cabang olahraga (cabor) voli putra dalam SEA Games 2023 di Phnom Penh, Kamboja setelah mereka menaklukan sang tuan rumah di hadapan pendukungnya.
Tim Nasional (Timnas) Voli Putra Indonesia mengalahkan Kamboja 3-0, dengan skor di masing-masing set yakni 25-21, 25-10 dan 25-15. Kemenangan ini menandakan emas voli putra ke-12 di SEA Games sekaligus membuktikan kedigdayaan voli putra Indonesia di Asia Tenggara.
Dalam final tersebut, ada 1 hal yang menarik perhatian penonton yakni ketika salah satu pevoli Indonesia berhasil membantu timnya mendapatkan 9 angka beruntun berkat servis mematikannya. Sosok tersebut bernama Farhan Halim.
Siapa sebenarnya Farhan Halim sang pemilik servis gledek yang berkali-kali menyulitkan Kamboja ini? Berikut profil Farhan Halim mengutip beberapa sumber berbeda pada Selasa (9/5/2023).
Baca Juga: Raih Emas, Inilah Perjalanan Timnas Voli Putra Indonesia di SEA Games 2023
Profil Farhan Halim
Lahir pada 26 April 2002, Farhan Halim merupakan salah satu pevoli muda masa depan Indonesia yang kini tengah bermain di salah satu klub besar Proliga, Jakarta STIN BIN. Dirinya berposisi sebagai outside hitter atau pemukul area luar.
Sejak kecil, diceritakan kalau Farhan Halim sudah memiliki ketertarikan dengan dunia olahraga. Diketahui Farhan Halim sempat mencoba peruntungan di dunia bulu tangkis. Naas, dirinya sempat mengalami kecelakaan yang mengharuskan 2 jari kelingkingnya diamputasi.
Ini terjadi lantaran 2 jari tersebut terjepit siku penyangga penampungan air saat dirinya masih di bangku sekolah dasar. Tetap mencoba peruntungan di dunia olahraga, akhirnya Farhan Halim memutuskan beralih ke cabang olahraga (cabor) voli. Siapa sangka voli menjadi cabor yang membesarkan namanya.
Baca Juga: Deretan Prestasi Timnas Voli Putra Indonesia di SEA Games
Farhan Halim bahkan mendapat beasiswa Paguyuban Pasundan dan berhak menjalani pendidikan tinggi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan (FISIP) sejak 2019 sembari berlatih voli. Di tahun tersebut, bakatnya mulai terendus klub voli Indonesia.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
