Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengakui bahwa bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan dijegal untuk maju di kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Menurutnya, fakta di lapangan memang membenarkan upaya-upaya penjegalan tersebut.
"Fakta di lapangan ada itu. Pastilah itu," ujar Surya Paloh saat ditanya wartawan belum lama ini.
Baca Juga: Soal Pertemuan 6 Ketum Parpol, Sekjen PDIP Sebut Surya Paloh Tak Diundang karena Rekam Jejak Anies
Surya Paloh mengaku sudah menjadi konsekwensi yang harus diterima ketika mendeklarasikan Anies Baswedan akan dapat banyak jegalan.
Menurutnya, penjegalan itu ada tapi tidak bisa mengetahui siapa yang melakukan penjegalnya.
"Ibarat angin desirannya terasa ada tapi tidak bisa membuktikan angin itu ada. Saya engga tau mungkin dari supranatural," ucapnya.
Namun Surya Paloh memiliki keyakinan jika Anies Baswedan akan tetap maju dan bisa berkompetisi di Pilpres 2024.
"Optimis maju. Kalaupun gagal saya akan mengakui kekalah terhadap orang yang menggagalkannya," ujarnya.
Menurutnya, pencalonan Anies Baswedan sebagai Capres bukan tindakan pragmatisme melainkan panggilan sejarah.
"Ini panggilan untuk menyatukan plurarisme dan nasionalisme. Jadi ini adalah panggilan sejarah," pungkasnya.
Baca Juga: Surya Paloh Ngaku Berat Hilangkan Cap Politik Identitas Anies, Loyalis Ganjar: Elektabilitas Anjlok
Diketahui Anies Baswedan mantap menjadi capres setelah pertama kali dideklarasikan oleh Partai Nasdem kemudian diikuti oleh Demokrat dan PKS.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO