Pegiat Media Sosial Denny Siregar menyoroti hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang saat ini dikabarkan tak begitu baik.
Terlebih, Presiden Jokowi secara terang-terangan mengatakan bahwa NasDem tak menjadi bagian dari koalisi pemerintahan untuk sementara waktu karena sudah memiliki koalisi sendiri.
Lantas, Denny mencoba membuat analogi tentang perasaan Jokowi ketika Surya Paloh memutuskan untuk mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca Juga: Bantah Jokowi Cawe-Cawe Soal Pilpres, PDIP: Tidak Ada Intervensi
“Secara jelas (Surya Paloh, red) mengusung Anies Baswedan yang sudah mengambil posisi sebagai antitesa Presiden Jokowi, tapi kalian tetap berada di dalam pemerintahan. Apa coba yang kalian rasakan?” ucap Denny dikutip dari kanal YouTube Cokro TV pada Selasa (09/05/2023).
Menurut Denny, hubungan Jokowi dan Surya Paloh sendiri sudah begitu erat layaknya seorang sahabat. Sebagai pengingat, Surya Paloh terus sejalur dengan langkah Jokowi.
Surya Paloh pun ikut mendukung Jokowi ketika maju sebagai presiden kali pertama di tahun 2014 hingga berikutnya di tahun 2019, tetapi saat ini Paloh justru mendukung antitesis Jokowi.
“Ini seperti kita punya seorang sahabat, tetap bersahabat dengan dia, tetapi mendukung musuh sahabatmu yang terus-menerus menikam sahabatmu dari belakang.”
Sebaga informasi, Surya Paloh memang mengakui bahwa hubungannya dengan Jokowi tengah renggang semenjak partainya mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca Juga: Jokowi dan Megawati Bahas Cawapres Ganjar di Istana Negara
Surya Paloh sendiri menyampaikan demikian saat diwawancarai langsung oleh CNN Indonesia setelah bertemu dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Meski tak secara eksplisit, Surya Paloh menyatakan bahwa hubungannya dengan Jokowi saat ini sedang berada di titik terendah. Padahal, hubungan keduanya sempat baik-baik saja sebelumnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO