Umat Islam sering mendengar bahwa Muslim lain, meskipun tidak memiliki hubungan darah apapun, adalah saudara. Dengan demikian, mereka diwajibkan untuk selalu menolong dan mengingatkan sesama dalam kehidupan sehari-hari.
Selama masih memiliki kemampuan untuk membantu, umat Islam diperintahkan untuk menolong sesama Muslim yang membutuhkan. Hal tersebut bisa dikatakan sebagai salah satu bentuk loyalitas ke sesama Muslim, sesuai dengan ajaran Agama Islam.
Secara esensi, hal ini memiliki istilahnya tersendiri, yakni “al-wala wa al-bara”. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai apa itu al-wala wa al-bara melansir laman resmi Nahdlatul Ulama (NU) pada Senin (8/5/2023).
Baca Juga: Apa Itu Ahlul Fatrah? Ini Penjelasannya dalam Islam
Apa Itu Al-Wala Wa Al-Bara?
Kata al-wala wa al-bara ini sebenarnya memiliki makna terpisah dalam Bahasa Arab. Al-wala secara harfiah memiliki arti “loyalitas”. Sementara al-bara artinya adalah “berlepas diri”.
Jadi, bisa disimpulkan kalau al-wala maksudnya adalah loyalitas terhadap sesama Muslim. Dan al-bara artinya adalah melepaskan diri dari yang namanya kekafiran. Mereka diperintahkan untuk menjauhi hal-hal yang bersifat kafir.
Di sini, para Muslim diharapkan untuk selalu menjaga loyalitas mereka kepada Muslim lainnya terlepas dari latar belakang mereka. Sudah dijelaskan bahwa salah satu caranya adalah dengan memberikan pertolongan tanpa pamrih terhadap sesama.
Baca Juga: Siapa Saja yang Termasuk Ahlul Fatrah dalam Islam?
Dan di luar itu, umat Islam justru diminta untuk tidak memberikan loyalitas mereka terhadap kaum kafir. Sayangnya, pengertian al-wala wa al-bara ini kerap disalahartikan untuk sama sekali tidak memberi pertolongan kepada kaum kafir.
Penggunaan istilah al-wala wa al-bara disamakan untuk memusuhi orang-orang yang punya kepercayaan berbeda. Ada Muslim yang sampai enggan untuk menolong mereka yang berbeda agama meskipun kenyataannya, mereka tidak salah apa-apa.