Ketua Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer alias Noel mengaku kerap mendapatkan teror secara psikologis dan ancaman, usai memutuskan mencabut dukungan untuk Ganjar Pranowo dan beralih mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Dirinya kerap mendapatkan cap pengkhianat dan oportunis. Kendati begitu, Noel mengaku tak begitu mempermasalahkannya, sebab hal itu sudah biasa baginya.
"Kalau ditanya teror dan sebagainya, secara psikologis pasti ada. Mereka mengintimidasi dengan kata-kata pengkhianat oportunis dan sebagainya," kata Immanuel Ebenezer dari kanal YouTube tvOneNews, dikutip Konten Jatim pada Senin (8/5/2023).
Baca Juga: Pengamat Sebut Jokowi Lebih Senang Endorse Prabowo dibanding Ganjar Pranowo
"Kita lihat ya enggak masalah sih teror kayak begitu, bentuk apa pun dengan ancaman macam-macam sudah biasa diancam kan, jadi nggak kaget," sambung Noel.
Menurutnya, orang-orang seperti itulah yang tak memahami makna dari demokrasi itu sendiri. Noel mengaku tak memusingkan ucapan semacam itu.
"Yang kita lihat pemahaman demokrasinya rendah, kemudian standar ideologis juga enggak terlalu bagus sekali. Jadi kita anggap, nggak saya perhitungkan sih," paparnya.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) JoMan mengumumkan pembubaran relawan pendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) dalam Pilpres 2024 atau Ganjar Pranowo (GP) Mania pada Februari 2023 lalu.
Usai pembubaran GP Mania, JoMan kemudian mendeklarasikan Prabowo Mania 08 pada Maret 2023, serta untuk mendukung Prabowo Subianto maju sebagai capres di Pilpres 2024.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
