Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggap santai sentilan eks Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) soal tidak diundangnya Nasdem dalam pertemuan para ketua umum parpol anggota Koalisi Indonesia Maju di Istana Negara oleh Presiden Jokowi. JK menyarankan kepada Jokowi agar tidak terlibat terlalu jauh dalam politik jelang pemilu.
Menanggapi pernyataan JK, Hasto mengungkapkan, pertemuan ketua umum parpol anggota koalisi bukan hal baru, karena para presiden sebelumnya juga melakukan hal sama, yakni melakukan pertemuan dengan ketua parpol koalisi pemerintahan.
Baca Juga: Hasto PDIP Bela Jokowi usai Kumpulkan 6 Ketum Parpol di Istana: Tak Bicara Capres-Cawapres!
"Ya sebenarnya secara empiris ini juga dilakukan sebelumnya oleh presiden sebelumnya, kemudian juga oleh Pak JK sekalipun ketika berbicara dan beliau kan juga menjadi dewan pengarah di dalam tim kampanye dari Pak Jokowi-KH Ma’rif Amin (di Pilpres 2019)," kata Hasto saat ditemui di SUGBK, Senayan, Jakarta pada Senin (8/5/2023).
"Tetapi tentu saja, Pak JK berpendapat, ya beliau memang punya kebebasan menyampaikan pendapatnya," sambungnya.
Hasto mengatakan, tak ada persoalan terkait pertemuan para ketua umum parpol koalisi pendukung pemerintah, karena yang dibicarakan adalah hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan bangsa dan negara.
"Sebagai pihak yang saat itu mendengar secara langsung dari Ibu Megawati Soekarnoputri, terhadap apa yang dibicarakan di Istana Negara, itu sesuatu hal yang betul-betul berkaitan dengan kepentingan bangsa dan negara ke depan," ungkapnya.
Sementara itu, ketika Surya Paloh tak diundang dalam pertemuan enam parpol di Istana, Hasto menegaskan bahwa itu terkait dengan rekam jejak sosok Anies Baswedan, sosok capres usungan Nasdem, yang menjadi antitesa dari Presiden Jokowi.
Sementara kebutuhan bangsa saat ini, kata dia, tentu saja meneruskan yang sudah dijalankan Presiden Jokowi.
"Dan kemudian mengapa dari bapak Surya Paloh tidak diundang? Sangat jelas, penjelasan dari bapak Presiden Jokowi, karena memang dari rekam jejak yang disampaikan oleh Bapak Anies Baswedan, itu kan juga menunjukkan hal-hal yang sifatnya berbeda," ujarnya.
Baca Juga: Jusuf Kalla Peringati Jokowi untuk Tak Ikut Campur Urusan Pemilu
Namun, Hasto mengatakan, Presiden Jokowi tentu saja akan mendengar segala masukan termasuk kritik yang disampaikan.
"Sebagai tokoh yang terus mendengarkan kritik, mendengarkan masukan, dan kepemimpinannya merangkul, bapak Jokowi mendengarkan seluruh aspek-aspek, masukan, kritik, dan sebagainya," pungkasnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO