PAN bingung memilih koalisi karena belum ada kepastian posisi jagoan mereka, Erick Thohir.
Pengamat politik Rocky Gerung menilai Erick Thohir akan keluar dari PAN ketika belum ada kepastian posisinya, dalam hal ini Cawapres.
Baca Juga: Tetap Akur dengan Jokowi meski Maju Nyapres, Rocky Gerung: Prabowo Pakai Etika 'Atas Izin Presiden'
Rocky Gerung menyebut Erick Tohir dibutuhkan dalam koalisi Ganjar. Selain sumber keuangan yang nyaris tak terbatas untuk Pilpres 2024, Erick Thohiri adalah "wakil" Presiden Jokowi.
"Pak Jokowi tahu reputasi Erick sebagai profesional. Mungkin banyak juga BUMN mungkin yang merasa ya berhasil kok atau tinggal kita hitung kan mana yang masuk akal akuntansi BUMN," ujar Rocky Gerung dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official.
Sebagai presiden, Jokowi yang akan lengser pada 2024 mendorong supaya orang kepercayaannya bisa duduk di kursi pemerintahan periode 2024-2029. Orang tersebut adalah Erick karena dianggap setia kepada Jokowi.
"Jadi tetap posisinya Presiden menginginkan ada tangan dia di PDIP. Nah satu-satunya yang mungkin sekarang adalah Erick. Karena dia bisa disuruh-suruh dan bisa diminta untuk melakukan kepentingan Presiden, karena tetap Presiden juga tahu ya beberapa komorbid (penyakit rahasia) Erick dipegang Presiden," jelas Rocky.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
