Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali tampil sebagai pemenang pertama dalam survei calon presiden. Calon presiden yang resmi menjadi jagoan PDIP itu unggul jauh dari lawannya.
Menariknya, lembaga survei kredibel seperti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) baru saja membuat simulasi head to head atau simulasi dua nama secara tertutup: Ganjar dan Prabowo Subianto. Selama ini, memang Ganjar dan Prabowo selalu bertengger di urutan nomor 1 dan 2 survei capres. Nah, kalau nanti pada akhirnya Ganjar dan Prabowo yang akan bertarung di Pilpres nanti, siapa yang akan menang? Menurut SMRC, Ganjar menang telak atas Prabowo dalam survei yang melibatkan kelompok pemilih yang mengenal keduanya.
Baca Juga: Ganjar Optimis Bisa Mendulang Suara di Daerah Tapal Kuda Jawa Timur
Direktur Riset SMRC, Deni Irvan menjelaskan, responden ditanya siapa yang akan dipilih sebagai presiden saat ini jika hanya dua nama, yakni Ganjar dan Prabowo. Hasilnya, pada kelompok pemilih yang tahu kedua tokoh itu, Ganjar unggul.
"Ganjar mendapatkan dukungan 46,4 persen suara, sementara Prabowo 38,8 persen. Masih ada 14,8 persen yang belum menentukan pilihan," ulas Deni dalam rilis SMRC yang disiarkan secara virtual, kemarin.
Dalam simulasi head to head atau dua nama yang melibatkan responden secara umum, Ganjar kembali unggul dari Prabowo. Gubernur Jateng dua periode ini, mendapatkan dukungan 42,2 persen dan Prabowo 41,9 persen. Dalam simulasi ini, Deni menyampaikan masih ada 15,9 persen yang belum menentukan pilihan.
Lebih lanjut, Deni berkata bahwa dalam simulasi head to head ini, Prabowo terlihat cenderung unggul atas Ganjar pada Maret sampai April 2023. Namun, memasuki Mei, pasca deklarasi Ganjar oleh PDIP, Ganjar mulai mengimbangi Prabowo.
Bahkan, dalam simulasi di antara yang mengenal keduanya, Ganjar telah menyalip Prabowo. "Dukungan pada calon presiden ini diperkirakan masih akan dinamis, karena sejauh ini masih ada perbedaan tingkat pengenalan publik terhadap calon. Saat ini Prabowo sudah dikenal oleh 94 persen atau hampir semua pemilih, sementara Ganjar baru dikenal 85 persen," katanya.
Baca Juga: Musni Umar Skakmat Bawaslu, Bandingkan Perlakuan Terhadap Safari Anies vs Ganjar
Pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 925 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei plus minus 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno menganggap hasil survei ini masih dinamis, dan segala kemungkinan masih akan terjadi. "Jadi jangan sampai sikap politik yang permanen didasarkan atas hasil-hasil yang terus berubah," pesan Hendrawan.
Meski begitu, PDIP telah mengusung target hattrick pada Pilpres 2024. Anggota Komisi XI DPR RI itu menegaskan, hal ini sudah menjadi tekad seluruh kader banteng di berbagai tingkat dan lapisan di seluruh Indonesia.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024